https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Kajati: Pemimpin Harus Bermanfaat Bagi Orang Banyak, Baca Sumatera Ekspres, Ikuti Perkembangan Sumsel

SILATURAHMI : GM Sumatera Ekspres Hj Nurseri Marwah berikan cenderamata kepada Kajati Sumsel Dr Yulianto SH MH dalam kunjungan silaturahmi, kemarin (20/2).-Foto : KRIS SAMIAJI/SUMEKS -

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - "Seorang pemimpin harus bisa bermanfaat untuk orang banyak." Kalimat inspiratif itu meluncur dari Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sumsel, Dr Yulianto SH MH. Disampaikannya saat menerima kunjungan silaturahmi General Manager (GM) Sumatera Ekspres, Hj Nurseri Marwah dan jajaran. 

Tak hanya memegang kalimat itu dalam setiap langkahnya, Yulianto juga berusaha mendengarkan berbagai informasi dan masukan masyarakat secara langsung. Caranya dengan rutin Safari Subuh. “Kami keliling dari masjid ke masjid, bertemu masyarakat, menjalin silaturahmi dan mendengarkan banyak hal,” bebernya didampingi Kabag TU Aka Kurniawan SH dan Kasi Penkum Vanny Yulia Eka Sari SH. 

Untuk mengawali kegiatan rutinnya, pria yang pernah jadi jaksa terbaik se-Indonesia itu bangun pukul 03.00 WIB. Sekitar pukul 02.00 WIB, dia selalu dapat kiriman koran Sumatera Ekspres dalam bentuk pdf. Berbagai informasi perkembangan seputar Sumsel pun didapatkannya. “Saya sangat senang mendengar ibu, bapak dari Sumatera Ekspres mau datang,” ungkap dia.

Soal rutinitasnya, Yulianto mengatakan, jam 3 fajar dia sudah bangun. “Lalu Safari Subuh ke masjid-masjid di Kota Palembang. Jam 7 masuk kantor, hingga jam 11 malam (23.00 WIB)," urainya. Di balik seabrek kesibukannya, dia selalu mengingat kalau amanah dan jabatan yang diberikan kepadanya harus  memberikan manfaat bagi masyarakat Sumsel.

BACA JUGA:Lancar dan Aman, Ini Hasil Peninjauan Kajati Sumsel ke Empat TPS di Palembang

BACA JUGA:Ikut Nyoblos, Kajati Sumsel Naik Motor Bareng Istri ke TPS

"Dari segi penegakan hukum, terus terang saya ingin menangani kasus-kasus yang memang ada impact-nya untuk masyarakat banyak," tutur dia. Yang bisa berdampak meningkatkan pendapatan daerah, juga masyarakat. 

Bicara soal kerugian, yang dibidik kini kasus-kasus besar, dengan dugaan korupsinya mencapai triliunan. “Sehingga dampaknya besar bagi masyarakat dan bisa menjadi pemasukan daerah kalau itu kita ungkap," jelas Yulianto.

Dari sisi perdata dan tata usaha negara (Datun), Kajati Sumsel mengungkapkan kalau sepanjang 2023 pihaknya berhasil menyelamatkan uang negara Rp121 miliar lebih dan pemulihan keuangan negara Rp41 triliun lebih. 

Di luar penegakan hukum, Yulianto juga memperhatikan betul nasib-nasib anak yatim, piatu atau gelandangan di Sumsel. Dia telah menginstruksikan jajaran kejari se-Sumsel untuk mendata anak-anak itu yang sering luput dari perhatian pemerintah.

BACA JUGA:Wow! Kajati Sumsel Bidik Kasus Korupsi Rp1,3 Triliun di Sumsel, Kasus Apa Ya?

BACA JUGA:Kajati Sumsel Fokus pada Penanganan Kasus Korupsi dengan Kerugian Triliunan

“Mereka ini tidak punya identitas, tidak dapat KIS, tidak dapat bansos, dan hak-hak lain sebagai warga negara. Karena itu mereka kita data, kita upayakan agar mendapatkan hak-haknya,” bebernya. Saat ini, sudah ribuan anak terdata.

Yulianto menegaskan kepada seluruh jajarannya, kerja ini merupakan kepedulian kejaksaan terhadap masyarakat yang mungkin tak terekspose media. “Tapi kerja seperti ini merupakan amal jariyah bagi kami," pungkasnya. (nsw/)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan