Lagi, Anggota KPPS di Desa Banuayu OKU Timur Meninggal Dunia, Ini Penyebab dan Kronologinya!
Suasana rumah duka dari kediaman almarhum Kalam (45), anggota KPPS yang meninggal dunia di Desa Banuayu RT 03 RW 01, Kecamatan BP Peliung, Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan.-Foto: Ist-
Almarhum Kalam telah dimakamkan di TPU Desa Banuayu, Senin 19 Februari 2024 sekitar pukul 24.00 WIB.
"Bahwa keluarga yang bersangkutan telah menerima sebagai sebuah takdir dan tidak akan mempermasalahkan dan mengaitkan dengan pekerjaan sebagai anggota KPPS," pungkasnya.
Diberitakan pula sebelumnya, Ketua PPS Desa Banu Ayu, Suryadi (40) warga Desa Banu Ayu, Kecamatan BP Peliung, Kabupaten OKU Timur, meninggal dunia Minggu 18 Februari 2024, sekitar pukul 17.00 WIB.
Suryadi meninggal setelah sejak 14 Februari 2024 lalu dirawat di RSUD Martapura. Kabar meninggalnya Ketua PPS Banu Ayu itu dibenarkan Komisioner OKU Timur Devisi SDM dan Partisipasi Masyarakat Aldi Andriansyah.
"Iya benar. Ini saya sedang di rumah duka," kata Aldi, saat dikonfirmasi sumateraekspres.id, Minggu 18 Februari 2024, pukul 20.00 WIB.
BACA JUGA:Berduka Lagi, Seorang KPPS Tanjung Menang Meninggal, Sempat Dirawat di RSUD Kayuagung
Dia mengatakan, almarhum Suryadi sebelumnya ngedrop saat di Tempat Pemungutan Suara (TPS), pada 14 Februari 2024 lalu. Kemudian dibawa ke rumah sakit.
"Saat di rumah sakit beliau meninggal. Meninggalnya sore tadi," katanya.
Dia mengatakan, kemungkinan Suryadi ada riwayat penyakit, namun belum ada informasi pasti dari pihak keluarga. "Yang jelas dia ngdrop itu bukan saat Pleno di PPK hari ini," katanya.
Sementara staf sekretriat PPS Banu Ayu, Susanto menceritakan kronologis kejadia. Yakni pada hari H Pencoblosan 14 Februari 2024 lalu, Suryadi sekitar pukul 09.00 WIB ke TPS 03 di Banu Ayu.
Kebetulan Suryadi hendak menyalurkan hak pilihnya di TPS tersebut. Sekalian dia memantau pelaksanaan Pencoblosan di TPS 03 tersebut.
Tidak lama kemudian, Suryadi mengalami mual dan muntah. Sehingga Suryadi dibawa ke rumah. Karena kondisinya lemah oleh keluarga dibawa ke RSUD Martapura.
"Jadi hari Rabu 14 Februari dirawat. Tadi jam 5 sore meninggal," katanya.
Diceritakannya, selama bekerja sebagain penyelenggara di PPS, Suryadi aktif di seluruh tahapan pemilu di tingkat PPS.
"Kami tidak menyangka, karena selama bekerja dia terlihat biasa saja, tidak ada keluhan ataupun terlihat lesu," katanya.