Edukasi Kesehatan Reproduksi Bagi Remaja
PALEMBANG - Saat ini sebanyak 2/3 jumlah penduduk di Indonesia berada pada usia produktif. Dimana sejumlah 17% merupakan remaja yang berusia 10-19 tahun. Demikian diungkapkan Yulius Tiranda SKep, Ns, MKep, PhD sebagai Dosen Institut Ilmu Kesehatan dan Teknologi Muhammadiyah Palembang.
“Masa remaja merupakan fase kunci dalam perkembangan manusia yang merupakan tahap transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa dengan melewati beberapa tahapan proses dan tugas perkembangan dalam masa hidupnya,” ujar Yulius Tiranda yang juga sebagahi ketua kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) berupa Pendampingandan Edukasi Kesehatan Reproduksi bagi Remaja di Panti Asuhan Aisyiah Humairoh Palembang
Diketakannya, pada masa ini akan terjadi proses pertumbuhan dan perkembangan dari aspek fisik, psikososial, emosi, serta kognitif. Lingkungan pengasuhan yang baik menjadi salah satu faktor yang sangat penting dalam tumbuh kembang remaja.
“Hal inilah yang menjadikan pendampingan dan edukasi mengenai kesehatan reproduksi di panti asuhan merupakan hal yang krusial untuk mencegah permasalahan kesehatan reproduksi yang dapat terjadi pada remaja,” tuturnya.
Kegiatan didanai Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui PKM HIbat RisetMU Batch VI. “Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada para anak remaja di panti asuhan mengenai fase pertumbuhan dan perkembangan remaja serta masalah kesehatan reproduksi remaja,” jelasnya.
Pelaksanaan edukasi ini, lanjutnya, bersifat seperti diskusi sehingga materi yang disampaikan tidak monoton, serta dapat menarik minat remaja untuk mengembangkan pertanyaan. “Pada tahap perkembangan remaja, cenderung masih mencari jati diri atau gambaran diri “siapa saya” dan mulai menunjukkan eksistensi diri,” katanya.
Salah satu permasalahan yang harus di hindari oleh remaja dalam masa perkembangan sistem reproduksinya yang berkaitan dengan seksualitas.Salah satu masalah yang menjadi topik utama pada remaja dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya adalah kesehatan reproduksi baik pada remaja pria dan perempuan diantaranya kehamilan tidak di inginkan, aborsi, infeksi menular seksual (IMS), HIV/AIDS, penggunaan NAPZA, serta kelainan perilaku seksual.
“Poin penting dalam kesehatan reproduksi remaja adalah seksualitas. Mencegah diri dengan cara menjauhi seksualitas yang bebas harus dilakukan oleh remaja guna menghindari munculnya masalah kesehatan reproduksi yang berkelanjutan. Dampaknya tidak hanya pada remaja itu sendiri, tetapi juga dapat mempengaruhi orang dan lingkungan terdekat,” paparnya.
Pendekatan agama sangat berperan dalam membentengi diri dari pengaruh seksualitas bebas ini. Para remaja panti asuhan aisyiah humairoh Palembang telah dibekali ilmu islam yang mumpuni. “Sehingga diharapkan dapat menjadi contoh dan kader bagi Muhammadiyah dan Aisyiah dengan dapat menjadi kesehatan reproduksi,” pungkasnya. (ril)