Bagindo: Tinggal Menunggu Legitimasi KPU, Pilpres Satu Putaran Banyak Keuntungan

Bagindo Togar Butar- Butar-Foto: Ist-

SUMATERAEKSPRES.ID - Dalam kacamata  pengamat  politik Bagindo Togar, hal yang menjadi keinginan masyarakat di Indonesia yakni satu putaran kemungkinan besar sudah terjadi. Sejauh ini tinggal menunggu hasil real count dari KPU RI yang prosesnya tak secepat quick count lembaga survei. 

Namun, hasil penghitungan KPU sangat penting untuk melegitimasi kemenangan pasangan calon presiden (capres)-cawapres) nomor urut 02, yang dari hasil quick count mendapatkan suara lebih dari 50 persen. 

“Bila KPU telah melegitimasi raihan suara lebih 50 persen itu, maka pasangan Prabowo-Gibran  artinya resmi terpilih menjadi presiden dan wakil presiden  lewat pilpres satu putaran,” ujarnya, tadi malam. 

Ia menegaskan, pilpres satu putaran adalah keinginan dan harapan publik. “Beragam manfaat dari pemilu satu putaran, salah satunya efisiensi anggaran, stabilitas politik semakin terkondisi, rekonsiliasi sosial dan dinamika serta energi masyarakat kembali kepada aktivitas rutin yang lebih produktif,” bebernya.

BACA JUGA:KPU Muba Tidak Siapkan TPS Khusus, Ratusan Pemilih di RSUD Sekayu Berpotensi Gagal Nyoblos

BACA JUGA:Apakah Benar Penyelenggara Pemilu KPU dan bawaslu Tidak Bisa Netral? Simak Yuk Penjelasannya

Bagindo berpendapat, kemenangan capres-cawapres 02 ini dikarenakan strategi capres-cawapres lain yang  acapkali all out represif. Sehingga, simpati para pemilih terkonsolidasi dukungannya ke nomor 02. Prabowo-Gibran unggul karena sejumlah faktor, termasuk popularitas, dukungan politik, kampanye yang efektif,  dan persepsi publik terhadap visi misi.

Sebenarnya beragam upaya telah dilakukan capres-cawapres lain. Baik secara terbuka maupun samar-samar. Namun, dalam kompetisi politik, tetap akan satu pasangan yang bakal menang.  Dengan menang satu putaran, efek pemerintahan 5 tahun ke depan akan  menjadi lebih menarik.

 “Dimana fungsi kontrol efektif bisa berjalan dikarenakan kekuatan parpol antara pihak legislatif dan eksekutif nyaris berimbang. Artinya, check balance akan terkondisi serta index pembangunan demokrasi kita akan meningkat,” tukas Bagindo. (iol/)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan