Bebas Usai Nyoblos di Lapas Muara Enim, Hal Ini yang Bakal Dilakukan Yanuar

Reporter: Gite |

Editor: Alfery |

Rabu , 14 Feb 2024 - 15:15

Yanuar Mahendra (33) warga binaan Lapas Muara Enim menghirup udara bebas usai melakukan pencoblosan pemilu 2024.-Foto: Gite/Sumateraekspres.id-

Pasalnya, sebelum menjalani hukuman dirinya sama sekali belum bisa membaca Alquran, sehingga semua mulai dari awal.

"Aku mulai dari O nian, dari dak biso nian, alhamdulillah aku la sudah khatam Alquran berkali kali selama di lapas ini," bebernya.

Setelah bebas, jelas dirinya sangat merindukan keluarganya terutama kedua anaknya yang masih kecil.

"Anak aku dua, waktu aku masuk yang pertama itu usia masih 2 tahun yang kecil masih 21 hari, jadi kangen nian pengen ketemu mereka," terangnya.

Bahkan, dirinya bercita cita ingin bisa mengajari ngaji yang merupakan bekal yang didapat selama menjalani masa hukuman.

"Pengen nian ngajar ngaji, yang pertamo jelas ke anak anak aku dulu, tapi ini niatan aku untuk bisa mengajar ngaji," tuturnya.

Dirinya langsung sujud syukur begitu keluar dari pintu lapas muara enim sebagai ungkapan bahagia.

"Kalau pekerjaan nanti ya berkebun lagi, sebelum masuk memang berkebun karet desa aku Desa Suka Merindu Lubai, karena salah pergaulan jadi dihukum, tapi itu semua ada hikmahnya, banyak pelajaran yang didapat," pungkasnya.

bebas usai nyoblos di lapas muara enim, hal ini yang bakal dilakukan yanuar                            muara enim, sumateraekspres.id -  hati yanuar mahendra (33) warga binaan lapas muara enim sangat bahagia di hari pencoblosan 14 februasi 2024 ini.
pasalnya dirinya langsung menghirup udara bebas usai melakukan pencoblosan di tps khusus lapas muara enim. 
dirinya sendiri yang merupakan warga kecamatan lubai kabupaten muara enim ini mendapatkan 4 surat suara untuk mencoblos.
"aku dapat 4, yang dprd muara enim dak dapat karena lubai bukan dapil sini," ujar yanuar. 
baca juga:hari pencoblosan, kawasan pasar tebing tinggi dan pulo mas sepi
baca juga:pj bupati lahat, kajari dan mantan bupati/wabup nyoblos di dekat rumah, serukan pemilu damai dan sukses
yanuar mengaku sangat senang bisa menyalurkan aspirasinya menentukan pemimpin bangsa meskipun masih dibalik jeruji besi.
"alhamdulillah lapas muara enim tetap memikirkan warga binaannya untuk tetap bisa mencoblos," ungkapnya. 
yang tak kalah bahagia lagi, dirinya yang menjalani hukuman karena kasus narkoba ini langsung bebas usai melakukan pencoblosan.
"alhamdulillah pak, langsung bebas setelah empat tahun delapan bulan menjalani pembinaan disini (lapas, red)," terangnya. 
baca juga:kpu muba tidak siapkan tps khusus, ratusan pemilih di rsud sekayu berpotensi gagal nyoblos
baca juga:banjir dan lumpur tak halangi petugas pemilu di muratara, warga tetap berpartisipasi dalam pemilihan
dirnya yang dihukum karena kasus narkoba ini mengaku senang dan berterimakasih atas pembinaan yang diberikan lapas kepada dirinya.
"aku ikut pembinaan pesantren dan itu memberikan perubahan yang sangat besar di hidup aku," ulasnya. 
pasalnya, sebelum menjalani hukuman dirinya sama sekali belum bisa membaca alquran, sehingga semua mulai dari awal.
"aku mulai dari o nian, dari dak biso nian, alhamdulillah aku la sudah khatam alquran berkali kali selama di lapas ini," bebernya. 
baca juga:5 pemilu paling aneh dan unik di dunia, nomor 4 bikin geleng-geleng kepala
baca juga:banyak promo gojek-grab malah susah order, netizen ngeluh di medsos, ternyata gegara ini
setelah bebas, jelas dirinya sangat merindukan keluarganya terutama kedua anaknya yang masih kecil.
"anak aku dua, waktu aku masuk yang pertama itu usia masih 2 tahun yang kecil masih 21 hari, jadi kangen nian pengen ketemu mereka," terangnya. 
bahkan, dirinya bercita cita ingin bisa mengajari ngaji yang merupakan bekal yang didapat selama menjalani masa hukuman.
"pengen nian ngajar ngaji, yang pertamo jelas ke anak anak aku dulu, tapi ini niatan aku untuk bisa mengajar ngaji," tuturnya. 
dirinya langsung sujud syukur begitu keluar dari pintu lapas muara enim sebagai ungkapan bahagia.
"kalau pekerjaan nanti ya berkebun lagi, sebelum masuk memang berkebun karet desa aku desa suka merindu lubai, karena salah pergaulan jadi dihukum, tapi itu semua ada hikmahnya, banyak pelajaran yang didapat," pungkasnya.