Distribusi Bansos Dihentikan Sementara, Hormati Pemilu 2024

PENYALURAN BANSOS: Jelang Pemilu, kegiatan penyaluran bansos beras disetop sementara, dilanjutkan kembali mulai 15 Februari mendatang.-foto : budiman/sumeks-

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy N Mandey menyampaikan, saat ini peritel mulai sulit mendapatkan suplai beras tipe premium lokal. Keterbatasan tersebut disebabkan periode sekarang belum memasuki masa panen.

”Yang diperkirakan panen terjadi pada pertengahan Maret 2024 serta bersamaan pula dengan belum masuknya beras tipe medium SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) yang diimpor pemerintah,” jelas dia.

Situasi yang tidak seimbang antara supply and demand itu mengakibatkan kenaikan harga eceran tertinggi (HET) beras di ritel modern dan pasar rakyat. Kondisi tersebut terjadi di berbagai wilayah di Indonesia. Imbasnya merambat pada berbagai komoditas bahan pokok lainnya.

BACA JUGA:LKPI Bakal Gelar Quick Count untuk Pemilu 2024

BACA JUGA:Gelar Apel Pengamanan TPS, Personil Gabungan Siap Beraksi Amankan Pemilu

Apalagi, lanjut Roy, bulan ini merupakan momentum para peritel melakukan pembelian dari produsen untuk pasokan menjelang Ramadan pada pertengahan Maret dan Idulfitri di April. Saat ini peritel tidak memiliki pilihan dan harus membeli beras dengan harga di atas HET dari para produsen atau pemasok beras lokal.

”Bagaimana mungkin kami menjualnya dengan HET? Siapa yang akan menanggung kerugiannya? Siapa yang akan bertanggung jawab bila terjadi kekosongan dan kelangkaan bahan pokok dan penting tersebut pada gerai ritel modern kami? Karena kami tidak mungkin membeli mahal dan menjual rugi,” ungkap Roy.

Dia minta pertimbangan pemerintah untuk merelaksasi HET serta harga acuan dan aturan mainnya (role-play) dalam waktu tertentu atau sementara. ”Meliputi bahan pokok seperti beras, gula, serta minyak goreng. Komoditas itu berpotensi mengalami kenaikan harga pada bulan ini,” katanya. (*)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan