Ayah, Jangan Biarkan Anak dalam Kondisi Fatherless
Jangan sampai anak rasakan Fatherless--Freepik
SUMATERAEKSPRES.ID-Nyatanya, peran seorang ayah sangat signifikan bagi anak, jangan sampai seorang anak merasakan efek fatherless.
Fatherless merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan anak yang tumbuh dan berkembang tanpa kehadiran ayah, baik secara fisik maupun psikologis.
Fatherless bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kematian ayah, perceraian orang tua, atau ayah yang tidak bertanggung jawab.
Anak yang mengalami kondisi fatherless lebih berisiko mengalami masalah perilaku, seperti agresif, kenakalan, dan penggunaan obat-obatan terlarang.
Anak tersebut juga lebih berisiko mengalami masalah emosional, seperti depresi, kecemasan, dan masalah harga diri.
BACA JUGA:Tips: Parenting yang Mempengaruhi Kesuksesan Anak
BACA JUGA:Pahami 7 Penyebab Anak Susah Fokus. Nomor 3 Perlu Perhatian Serius
Perceraian menjadi salah satu penyebab utama fatherless di Indonesia. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah perceraian di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun.
Perceraian dapat menyebabkan anak kehilangan salah satu orang tuanya, yaitu ayah atau ibu.
Hal tersebut terjadi karena setelah perceraian, kedua orang tua biasanya akan tinggal terpisah dan hanya bertemu anak secara bergantian.
Akibatnya, anak akan kehilangan waktu bersama salah satu orang tuanya.
Selain itu, budaya gender patriarki juga turut menyumbangkan angka fatherrless.
BACA JUGA:5 Kiat Bijak Mengelola Keuangan Bagi Anak Kos
BACA JUGA:9 Ide Kegiatan yang Bisa Dilakukan Anak SD Selama Ramadan, Bikin Anak Tidak Bosan Puasa