Ada-ada Saja, Cekcok Nonton Debat Capres, di Palembang Anak Tega Pukul Ibu Kandung

CEK TKP: Personel Polrestabes Palembang datangi TKP pemukulan oleh anak kepada ibu kandungnya, gara-gara cekcok saat menonton debat capres RI pada Minggu malam (4/2)-FOTO: IST-

"Prabowo-Gibran memiliki rencana besar strategi transformasi bangsa. Inti dari strategi ini adalah meningkat kemakmuran bangsa Indonesia. Terutama memperbaiki kualitas manusia Indonesia," bebernya.

Caranya dengan mengatasi angka kematian ibu ketika mengandung, mengurangi angka kurang gizi dan stunting, hingga mengurangi kemiskinan ekstrem.

Dengan begitu, dia menyebut dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi minimal 1,5-2 persen.

"Dengan demikian kita mengatasi masalah fundamental kualitas hidup menuju menghilangkan kemiskinan dari bumi Indonesia," jelasnya.

Prabowo juga menjanjikan akan membangun 3 juta rumah bagi mereka yang belum memiliki rumah. Satu juta rumah di desa, satu juta di kota, dan satu juta di wilayah pesisir.

Terkait konteks internet gratis, Prabowo menegaskan bukannya itu tidak penting.

“Tapi tidak tepat mengutamakan internet gratis untuk rakyat tidak mampu. Karena itu, kami utamakan makan gratis. Tapi setuju internet gratis juga penting untuk atasi kesenjangan di daerah,” tukasnya.

Mendapat kesempatan kedua, capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dalam penyampaian visi misi bicara soal pentingnya akses kesehatan bagi rakyat Indonesia. Ganjar pun menjanjikan adanya fasilitas kesehatan (faskes) di tiap desa.

"Membangun Indonesia yang beradab kita mulai dari tiga bagian. Kita punya kepribadian dalam kebudayaan dan itu mesti masuk dalam jiwa insan Indonesia dan tentu sajak kesehatan menjadi yang pertama," katanya.

Ganjar mengatakan langkah preventif menjaga pola hidup sehat memang penting dalam menciptakan kesehatan di masyarakat.

Namun, hal itu juga harus diperkuat dengan layanan fasilitas yang memadai. Untuk itu, Ganjar telah menyiapkan program satu fasilitas kesehatan di tiap satu desa.

Program itu akan dijalankan di seluruh Indoensia. "Akses kesehatan yang diperlukan di tiap desa kenapa Ganjar-Mahfud buat satu desa, satu faskes, satu nakes? Karena kami ingin mereka dapat yang terbaik," katanya.

Melalui program, dia berharap tidak ada lagi masyarakat Indonesia yang mengeluhkan terkait akses kesehatan.

Program ini diyakini bisa menjadi jawaban terhadap persoalan sulitnya akses kesehatan di Indonesia.

"Dan kemudian ibu, anak, lansia, disabilitas, masyarakat adat akan dapat peran yang sama di dalam layanan kesehatan di mana daerah terisolir mereka membutuhkan akses ini dengan sangat bagus," imbuh Ganjar.

Ditambahkan mantan Gubernur Jawa Tengah itu,  Ganjar-Mahfud berjanji akan memperhatikan kelompok rentan. Mereka yang masuk kelompok rentan yakni perempuan dan disabilitas.

Dia mendapat masukan untuk memperhatikan mereka-mereka yang terpinggirkan. Ada dua yang utama yang jadi perhatian, kelompok perempuan dan kelompok disabilitas.

Ganjar menuturkan dirinya diminta untuk membuat sekolah menjadi semakin inklusi. Selain itu, juga dua kelompok itu juga diharapkan tidak mendapat perlakuan diskriminatif.

Ganjar yakin dengan melakukan hal-hal tersebut, kelompok rentan bisa mendapat keterampilan sehingga membuka peluang kerja dengan upah layak.
Kemudian, Ganjar-Mahfud juga mendapat dorongan agar Undang-Undang (UU) Cipta Kerja direvisi.

"Kawan-kawan buruh bertemu dengan saya, tolong Pak segera review UU Cipta kerja karena ini yang perlu mendapatkan keseimbangan dengan nasib kami," lanjutnya.

Sementara, capres nomor urut 1 Anies Baswedan yang dapat giliran terakhir memaparkan visi misi,  mengungkapkan, salah satu persoalan utama adalah kesehatan masyarakat terlalu fokus untuk hal-hal yang sifatnya kuratif.

"Masalah utama adalah banyak disebabkan pola hidup yang tidak sehat. Untuk itu kami melihat promotif, preventif kuratif harus imbang, jadi kesehatan itu harus lintas sektoral,” kata dia.

Menurut Anies, persoalan kesehatan tidak bisa hanya dibebankan ke Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan.

Peran lintas sektoral juga harus berjalan agar terjadi kesinambungan dalam mengatasi masalah kesehatan.

"Jadi unsurnya adalah lintas sektoral supaya dana itu bukan hanya kepada dinas kesehatan tapi semua bidang yang terkait promotif-preventif," tandasnya.

Anies juga mengapresiasi pernyataan Prabowo yang membahas mengenai isu penyandang disabilitas.

Dia menambahkan, data terkait penyandang disabilitas harus lengkap dan komprehensif.

Katanya, membantu penyandang disabilitas merupakan kewajiban negara untuk memenuhi hak
asasinya.

"Kita harus tahu berapa di mana penyandang disabilitas, dan disabilitasnya apa? Dan kita harus melihat bahwa membantu penyandang disabilitas itu bukan charity, tapi pemenuhan hak asasinya dan tanggung jawab negara," ujar Anies.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengusulkan rencana pelibatan sejumlah elemen dalam menangani isu penyandang disabilitas ini.

Selain itu, dia juga merencanakan anggaran yang cukup untuk memenuhi kebutuhan para penyandang disabilitas.

"Sekolah harus dimodifikasi maka dinas punya anggaran untuk modifikasi tidak membebani sekolah," ujar Anies.

Dia mengatakan setuju dengan ide untuk Prabowo meningkatkan kompetensi SDM Indonesia di bidang kesehatan. Namun menurutnya, harus melihat urgensi dari masalah yang ada.

Anies juga berjanji akan mensejahterakan guru dan dosen. Selain mengangkat 700 ribu guru honorer menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), Anies juga akan memberikan beasiswa untuk anak guru dan dosen. (afi/air)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan