Batal Kampanye Akbar Ganti Blusukan, Kemana Saja Ganjar Blusukan Besok Pagi
Ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) Provinsi Sumatera Selatan, Yahya Maya Sakti, memberikan penjelasan mengenai strategi ini dalam wawancara dengan Sumatera Ekspres.Id pada Kamis (1/2/2024).-Foto: Dudun/sumateraekspres.id-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Rencana calon presiden Republik Indonesia nomor urut 3, Ganjar Pranowo, untuk menggelar kampanye akbar di Kota Palembang akhirnya batal. Sebagai gantinya, Ganjar akan melakukan blusukan di berbagai lokasi.
Keputusan ini menjadi sorotan karena masyarakat sudah sangat rindu dengan kehadiran Ganjar. Ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) Provinsi Sumatera Selatan, Yahya Maya Sakti, memberikan penjelasan mengenai strategi ini dalam wawancara dengan Sumatera Ekspres.Id pada Kamis (1/2/2024).
Menurut Yahya, keputusan untuk membatalkan kampanye akbar dan menggantinya dengan blusukan merupakan strategi yang dipilih Ganjar dan TPD.
"Teman-teman di Sumsel ini sudah sangat rindu sama Pak Ganjar, tapi ini memang strategi yang dilakukan Capres Ganjar dan TPN untuk melakukan semua blusukan. Namun, kecuali pada hari Sabtu dan Minggu, dilaksanakan kampanye," ungkapnya.
BACA JUGA:Geser Ganjar-Mahfud, Prabowo-Gibran Menang Telak di Jateng, Ini Faktor Penentunya!
BACA JUGA:Sukses Amankan Proyek Strategis di PUPR, Kejari Palembang Diganjar Penghargaan
Tim pemenangan Banjar Mahfud saat ini lebih fokus pada kegiatan blusukan (Senin-Jumat) dibandingkan dengan kampanye akbar yang hanya dilakukan pada akhir pekan.
Yahya menjelaskan bahwa blusukan ini bertujuan untuk mencapai target Ganjar di daerah lain.
"Satu daerah itu dibagi dua kali provinsi, sehingga kita mengerti kenapa jadi blusukan kenapa tidak kampanye akbar," tambahnya.
Ganjar Pranowo akan melakukan blusukan ke beberapa lokasi, termasuk pasar KM 5 dan 16 Ilir.
BACA JUGA:Kamis, Anies Kampanye Akbar di BKB, Ganjar 2 Februari, Prabowo Belum Terjadwal
BACA JUGA:Anies Senam di Tangerang, Prabowo Joget Gemoy di Majalengka, Ganjar Hajatan Rakyat di Bandung
Waktu yang terbatas memaksa Ganjar untuk segera berangkat dan melanjutkan blusukan ke daerah lain di Jawa. Rencana kampanye ke Banyuasin dibatalkan, dan Mahfud pada 8 Februari direncanakan ke Lubuklinggau.
Yahya menekankan bahwa pola kampanye blusukan ini lebih menyentuh masyarakat, memungkinkan dialog langsung dengan mereka.