Dari 16 Pelaku Tawuran, 4 Wajah Lama, Kapolres Prabumulih: Mana Komitmen Orang Tuanya

TAWURAN: Kapolres Prabumulih AKBP Endro Ariwibowo dan Kadinsos Prabumulih Heriyanto, merilis 16 anak-anak pelaku tawuran akan diassesmen dan pembinaan oleh Dinsos Prabumulih. -FOTO: DIAN/SUMEKS-

Hasil interogasi awal, kelompok DB yang mendatangi kelompok TK yang duduk di Taman Wonosari dan yang datang adalah kelompok DB. “Indikasi kami, sudah mengarahkan kelompok DB yang aktif mendatangi. Kami sedang menyelidiki siapa yang pertama kali membuat undangan dan mengajak mereka berkumpul," tegasnya.

Untuk itu Endro juga mengimbau, agar orang tua jangan hanya memberikan handphone (hp) dan paket data kepada anaknya. Tapi juga dipantau medsosnya. "Kita tidak ingin yang bersangkutan ke depan bermasalah dan risiko, bagaimana jika kami terlambat mengantisipasi hal ini," cetusnya.

Endro mengajak semua agar bersama-sama berkomitmen untuk menghilangkan aksi tawuran di Kota Prabumulih. Anak-anak berkumpul malam Minggu yang tidak jelas, untuk ditiadakan. Kepada pihak sekolah, juga diharapkan memberikan sanksi administrasi.

"Karena mereka juga harus dibina dengan diberikan penekanan-penekanan dari sekolah. Tadi pagi (kemarin), kami sudah ketemu Pj Wali Kota. Dan Pj Wali Kota sudah memerintahkan Disdik untuk membuat mekanisme dan memberikan sanksi kepada pelajar yang terlibat tawuran," tegasnya.

Kepala Dinsos Kota Prabumulih Heriyanto, juga menyesalkan terjadinya tawuran yang berulang di Prabumulih. “Alhamdulillah berkat kesiap-siagaan Polres Prabumulih, belum terjadi hal yang tidak diinginkan,” ucapnya, yang turut menghadiri rilis pelaku tawuran kemarin.

Dari kejadian yang ada, pihaknya akan melakukan upaya sesuai tupoksi. Berdasarkan undang-undang (UU), pelaku anak di bawah umur. Tapi ada yang sudah melakukan aksi serupa untuk kedua kalinya, padahal sebelumnya sudah mendapatkan assesmen dan pembinaan terpadu.

"Bagi anak yang kedapatan mengulang, akan dilakukan tindakan yang akan lebih ditingkatkan lagi dari sebelumnya,” tegasnya. Sesuai petunjuk, akan dilakukan pembinaan koordinasi dengan Panti Anak yang ada di Kabupaten Ogan Ilir (OI).

Sedangkan 12 anak wajah baru, akan dilaksanakan pembinaan dan assesment 1 hari 1 malam. Salah satu pelaku tawuran, mengaku malam itu mereka dalam keadaan mabuk ciu (sejenis miras).  "Ada yang mabuk ciu, ada yang tidak. Kebetulan aku malam itu mabuk ciu,” akunya. (chy/air)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan