SUMATERAEKSPRES.ID -  Hai sahabat todan aji dan pecinta pusaka Nusantara, di manapun Anda berada, semoga Anda semua dalam keadaan sehat walafiat, tidak kekurangan suatu apapun, dan mendapat rezeki yang berlimpah dari Allah Swt.

Sahabat Tosan aji, di antara maestro empu keris terkemuka di Nusantara, satu tokoh menjadi perbincangan hangat yang kepopulerannya belum tergoyahkan oleh empu manapun.

Di tengah kisah keahlian besi yang umumnya dilakukan oleh kaum adam, kali ini, kita akan menyingkap kejayaan seorang empu wanita yang menjadi pionir dalam seni keris Nusantara.

Namanya adalah Empu Sombro atau Nyi Sombro, seorang empu keris wanita yang mengagumkan dan melegenda. Nyi Sombro hidup di sekitar abad ke-10, berasal dari wilayah Kerajaan Pajajaran, di tanah pasundan.

BACA JUGA:Mengungkap Misteri Pengasapan Keris dan Pusaka dengan Menyan

BACA JUGA:Misteri Keris Kelengan, Hasil Mahakarya Empu Tingkat Tinggi, Ini Filosofinya!

Tentang kehebatan kesaktiannya, banyak yang tertulis dalam catatan-catatan kuno. Ia adalah satu-satunya wanita yang mampu menciptakan keris legendaris.

Meskipun karyanya sederhana, namun besinya padat dan lentur, sebagaimana tanah liat hasil sentuhan magisnya pada proses pembuatan.

Saktinya Nyi Sombro terbukti ketika mampu membuat keris yang membara merah layaknya bara api hanya dengan menggunakan pijatan tangan.

Jejak tekanan dan sentuhan ibu jari jempol sang empu selalu terpatri indah pada setiap keris hasil karyanya.

BACA JUGA:Keris Pasopatih: Senjata Tempur Arjuna Dalam Perang Bratayudha

BACA JUGA:Mengenal Lebih Dekat Keris Tangguh Surakarta: Mahakarya Seni dan Budaya

Dari Kerajaan Pajajaran, Nyi Sombro kemudian memutuskan untuk hijrah ke daerah Tuban.

Meskipun di sana proses pembuatannya tidak lagi melibatkan pijatan tangan, tetapi melalui proses penempaan yang sangat khas. Keris mahakarya Nyi Sombro dari Tuban ini dikenal dengan sebutan "Keris Sombro."

Ilmu penempaannya diwariskan dari generasi ke generasi, dan menciptakan tangguh baru yang dikenal sebagai "Tangguh Keris Tuban Padjajaran."

Demikianlah, sahabat, kisah mengagumkan tentang Keris Sombro. Terima kasih atas perhatiannya. Saya kiri, wabillahi taufik wal hidayah, warito Wal Inayah, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. (zul)