Sunnah Rasul: Bulan-Bulan yang Berkah untuk Menikah Menurut Islam

Reporter: Novis |

Editor: Novis |

Selasa , 23 Jan 2024 - 19:08

Momen sakral menikah menurut Islam, pilih bulan yang berkah. Foto: wedding/menikah--

Akad nikah ini menyatakan kesepakatan dan persetujuan antara suami dan istri.

4. Mahar:

Mahar adalah hak yang harus diberikan oleh suami kepada istri sebagai tanda tanggung jawab dan penghargaan.

Besar mahar dapat disepakati antara kedua belah pihak.

5. Ketersediaan Wali (Walinya):

Seorang wanita yang belum menikah memerlukan wali (walinya) yang bertindak sebagai wakilnya dalam akad nikah.

Wali ini bisa menjadi ayah, kakek, saudara laki-laki, atau yang memiliki hak wali.

6. Ketentuan Syariah:

Pernikahan harus sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam.

Ini termasuk ketentuan mengenai kehalalan hubungan suami-istri, ketentuan hukum, dan pemenuhan hak dan kewajiban masing-masing pihak.

7. Kematangan dan Kesiapan:

Calon suami dan istri sebaiknya sudah matang secara fisik, mental, dan ekonomi.

Mereka harus siap untuk mengemban tanggung jawab sebagai kepala keluarga dan pendamping hidup.

sunnah rasul: bulan-bulan yang berkah untuk menikah menurut islam                            palembang, sumateraekspres.id - menikah dianggap sebagai momen sakral dalam kehidupan pasangan muslim, sesuai dengan firman allah swt dalam surah az zariyat ayat 49 yang menciptakan makhluk berpasang-pasangan. 
meski islam tidak mengatur waktu spesifik untuk pernikahan, memilih bulan yang baik menjadi pertimbangan penting.
berikut bulan-bulan yang dianjurkan untuk menikah menurut islam:
1. bulan syawal
   - rasulullah saw menikahi aisyah pada bulan syawal, mematahkan tradisi arab pra-islam yang menganggap bulan ini sebagai sial.
   - keutamaan menikah di bulan syawal termasuk mengikuti sunnah rasulullah dan menepis anggapan jahiliyah.
baca juga:peran doa dalam islam, ibadah pahala yang dijanjikan allah
baca juga:tangkal hoaks dengan bijak: 4 manfaat tabayyun dalam perspektif islam, simak yuk!
2. bulan rajab
   - bulan kunci kebaikan, dipuliakan oleh rasulullah.
   - bulan pernikahan orangtua rasulullah dan sayidah aminah hamil dengan rasulullah.
3. bulan rabiul awal
   - rasulullah menikahkan putri ketiganya, ummi kultsum, pada bulan ini.
   - pernikahan ummi kultsum dengan utsman bin affan adalah perintah allah secara langsung.
4. bulan safar
   - meski dianggap bulan kesialan oleh jahiliyah, rasulullah menikah dengan sayyidah khadijah pada bulan safar.
   - pernikahan sayyidina ali dan sayyidah fatimah az-zahra juga dilaksanakan di bulan safar.
baca juga:kisah islami: wasiat terakhir nabi adam sebelum wafat yang meminta dicarikan buah surga
baca juga:seperti apa islam menyikapi perkelahian yang mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang
5. bulan muharram
   - meski dianggap sebagai bulan sial oleh masyarakat jahiliyah, islam membantah hal ini.
   - rasulullah menegaskan bahwa percaya pada kesialan seperti thiyarah adalah bentuk takhayul.
menyadari bahwa mempercayai kesialan adalah bentuk kemusyrikan, islam menekankan pada persiapan pernikahan yang matang tanpa bergantung pada kepercayaan takhayul. 
masing-masing bulan memiliki keistimewaannya sendiri, dan kesuksesan pernikahan lebih ditentukan oleh niat baik, ikhlas, dan ketakwaan pasangan.
baca juga:catat, inilah 4 pengingat bagi umat islam untuk meningkatkan ibadah dan meninggalkan maksiat, simak yuk!
baca juga:masjid merogan, ritus sejarah perkembangan islam di palembang mahakarya kiai merogan
keutamaan menikah dalam islam sangat ditekankan sebagai suatu bentuk ibadah dan amalan yang mendatangkan banyak kebaikan.
momen sakral menikah menurut islam, pilih bulan yang berkah. foto: wedding/menikah--
 beberapa keutamaan menikah antara lain:
1. ibadah dan ketaatan kepada allah:
 menikah dianggap sebagai ibadah dan ketaatan kepada allah swt, sesuai dengan ajaran islam yang mendorong pasangan untuk hidup dalam ketaatan dan kesucian.
2. pemenuhan sunnah rasulullah:
 menikah merupakan tindakan yang mengikuti sunnah rasulullah saw, yang telah memberikan contoh melalui pernikahan dengan istri-istri beliau.
3. pembentukan keluarga yang sakinah:
 menikah adalah upaya membentuk keluarga yang harmonis, penuh cinta dan kasih sayang. konsep sakinah, mawaddah, wa rahmah (ketenangan, kasih sayang, dan kasih sayang) diupayakan dalam pernikahan.
baca juga:4 kiat sukses bisnis menurut ajaran islam, yuk simak agar usahamu berkah 
baca juga:waspadai 5 bahaya berutang menurut islam. bisa dicap allah swt sebagai pencuri
4. pemenuhan kewajiban seksual: menikah memungkinkan pemenuhan kebutuhan seksual secara sah dan sesuai dengan aturan islam, yang melibatkan komitmen dan tanggung jawab.
5. keturunan yang saleh:
pernikahan memberikan kesempatan untuk memiliki keturunan yang saleh, yang diharapkan akan menjadi generasi yang taat kepada allah.
6. perlindungan diri dari perbuatan zina:
 menikah adalah sarana untuk melindungi diri dari perbuatan zina, karena hubungan antara suami dan istri dianggap sebagai bentuk yang sah dan diberkahi.
7. peningkatan kesejahteraan sosial:
 pernikahan dianggap sebagai kontribusi positif terhadap kesejahteraan sosial, karena membentuk struktur keluarga yang stabil dan mendukung masyarakat.
baca juga:candu judi slot, mantan supervisor marketing bni kayuagung bobol 8 rekening nasabah rp6,4 miliar 
baca juga:resmi! bkn rilis jumlah pppk yang tuntas isi drh dan lanjut pengusulan nip, ini data lengkapnya
penting untuk diingat bahwa keberhasilan pernikahan sangat tergantung pada niat baik, ketulusan, dan kerja sama antara pasangan untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
menikah dalam islam melibatkan pemenuhan sejumlah syarat agar pernikahan dianggap sah. 
berikut adalah beberapa syarat utama menikah dalam islam:
1. ikhlas dan ridha:
niat menikah haruslah ikhlas karena allah, tanpa adanya motivasi yang bertentangan dengan ajaran islam. 
ridha allah juga harus menjadi tujuan utama.
2. persetujuan orang tua:
persetujuan dari orang tua, khususnya wali (walinya), adalah syarat yang sangat dihargai dalam islam. 
ini mencerminkan nilai ketaatan kepada orang tua dan menjaga keharmonisan keluarga.
baca juga:kekuatan koperasi ada di anggotanya, sosialisasikan koperasi permata bunda
baca juga:pj wali kota prabumulih kumpulkan kepsek terkait dugaan pelecehan pada pelajar oleh oknum guru, ada apa?
3. akad nikah:
 akad nikah adalah perjanjian resmi yang disaksikan oleh saksi-saksi dan diucapkan oleh kedua belah pihak dengan jelas dan tegas. 
akad nikah ini menyatakan kesepakatan dan persetujuan antara suami dan istri.
4. mahar:
mahar adalah hak yang harus diberikan oleh suami kepada istri sebagai tanda tanggung jawab dan penghargaan.
besar mahar dapat disepakati antara kedua belah pihak.
5. ketersediaan wali (walinya):
 seorang wanita yang belum menikah memerlukan wali (walinya) yang bertindak sebagai wakilnya dalam akad nikah. 
wali ini bisa menjadi ayah, kakek, saudara laki-laki, atau yang memiliki hak wali.
baca juga:10 masjid tertua yang tetap kokoh hingga kini, merajut dunia dari makkah ke guangzhou!
baca juga:jaksa hadirkan 4 saksi dalam sidang kasus koni sumsel, fokus pihak ketiga pengadaan peralatan 24 cabor
6. ketentuan syariah:
 pernikahan harus sesuai dengan prinsip-prinsip syariah islam. 
ini termasuk ketentuan mengenai kehalalan hubungan suami-istri, ketentuan hukum, dan pemenuhan hak dan kewajiban masing-masing pihak.
7. kematangan dan kesiapan:
 calon suami dan istri sebaiknya sudah matang secara fisik, mental, dan ekonomi. 
mereka harus siap untuk mengemban tanggung jawab sebagai kepala keluarga dan pendamping hidup.
8. saksi-saksi sah:
akad nikah harus disaksikan oleh saksi-saksi yang sah dan bertanggung jawab. mereka harus muslim dan dewasa.
baca juga:tak hanya memiliki tampilan yang cantik, ternyata bunga asoka memiliki segudang manfaat untuk kesehatan
baca juga:dramatis! dalam kondisi banjir, ibu di muratara ini lahiran di atas perahu
momen sakral menikah menurut islam, pilih bulan yang berkah. foto: wedding/menikah--
9. tidak ada halangan hukum:
tidak ada halangan hukum yang menghalangi pernikahan, seperti adanya pernikahan yang masih berlaku atau hubungan haram.
penting untuk mencari bimbingan dari ulama atau tokoh agama setempat untuk memastikan semua syarat pernikahan telah dipenuhi dan agar pernikahan berjalan sesuai dengan tuntunan islam.
(novis)