Pesan Jaga Adik, Tidak Disakiti Lagi
Status WA Sebelum Gantung Diri
MUBA - Hidup Anggi (20), warga Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) berakhir tragis. Dia ditemukan tewas tergantung di pohon karet tak jauh dari rumahnya, Senin (6/2), sekitar pukul 15.00 WIB.
Jasadnya pertama kali ditemukan Kartini, warga setempat yang hendak membersihkan kebun karetnya. Dia mendapati ada sekumpulan lalat, begitu melihat ke arah Kartini terkejut ada sesosok mayat manusia tergantung di atas pohon karet.
"Saksi kemudian berteriak memanggil masyarakat, lalu dilaporkan warga ke kami,” kata Kapolsek Bayung Lencir AKP Deby Apriyanto, melalui Kanit Reskrim Iptu Eko Purnomo, kemarin.
Polisi bersama warga, lalu menurunkan dan mengevakuasi korban ke RSUD Bayung Lencir. Tali tambang yang terikat di leher korban, diamankan sebagai barang bukti. “Didapati air seni dan sperma, serta feses ke luar. Tanda-tanda gantung diri,” ulasnya.
Dari keterangan ibu korban, Sumiati, almarhum pergi dari rumah sejak Sabtu (4/2) pagi. Karena tidak pulang-pulang, sempat dicari tapi tidak ketemu. “Motifnya bunuh diri belum bisa disimpulkan,” katanya.
Namun dari keterangan sepupu korban, Sabtu pagi (4/2) itu, dia sempat membaca status WhatsApp korban. “Inti status WA yang ditulis korban, berpesan agar setelah dirinya meninggal agar ibunya menjaga adiknya dan tidak disakiti lagi. Korban anak kedua dari tiga bersaudara. Kakaknya sudah meninggal dunia karena sakit,” bebernya. (kur/air)