Duel Epik Final Supercoppa Italiana Napoli vs Inter Milan, Siapa Buat Sejarah
Kvaratskhelia dan L MARTINEZ-foto: net-
BACA JUGA:Cocoklogi Terbukti, Argentina Juara, Napoli Scudetto, Indonesia Raih Emas
“Sekarang kami harus mengambil langkah terakhir pada hari Senin (Selasa). Saya akan menonton lagi (laga melawan Lazio) untuk memahami apa yang bisa kami lakukan lebih baik lagi,” jelasnya.
Matteo Darmian, pemain serba bisa Inter yang sebelumnya bermain untuk Manchester United, juga menunjukkan respek pada Napoli dan menyebut mereka sebagai lawan yang tangguh. “Akan menjadi pertandingan yang sulit melawan lawan tangguh yang menunjukkan semua potensinya tahun lalu. Tahun ini mereka mengalami beberapa kesulitan, tetapi mereka adalah tim yang harus ditakuti," tegasnya.
Sementara itu, Davide Frattesi, yang berharap meraih gelar perdana sebagai pemain Inter, menegaskan ambisi besar timnya untuk naik podium di Riyadh. “Kami ingin menang dan mengangkat Piala,” ujarnya.
Di pihak Napoli, yang mengalahkan Fiorentina dengan satu gol dari Giovanni Simeone dan brace dari pemain pengganti Alessio Zerbin, mereka yakin bisa memberikan perlawanan sengit kepada Inter. Pelatih Walter Mazzarri menegaskan bahwa timnya sudah menyiapkan alternatif strategi, membuat mereka sulit diprediksi.
Klaim ini merujuk pada formasi 3-4-3 yang digunakan Napoli dalam menghancurkan Fiorentina di babak semifinal. “Adalah baik bahwa mereka sekarang memiliki pilihan lain sehingga kita menjadi tidak dapat diprediksi,” kata Mazzarri di Mediaset.
BACA JUGA:SELAMAT! Napoli Kunci Scudetto Liga Italia Serie A. Berikut Deretan Fakta Menariknya!
BACA JUGA:Kalahkan Juventus, Napoli Bisa Kunci Scudetto Pekan Depan
Saat Napoli meraih Scudetto bersama Luciano Spalletti, mereka bermain dengan pola 4-3-3. Namun, Mazzarri menyatakan bahwa gaya bermain dengan formasi tersebut sudah dipelajari oleh lawan sejak akhir musim lalu. “Jika Anda ingat, Napoli memenangkan Scudetto musim lalu, namun kesulitan menjelang akhir musim, karena lawan mempelajari Anda dengan cermat dan menjadi sulit untuk terus mengulangi hal yang sama dengan sukses,” jelas Mazzarri.
Pierluigi Gollini, penjaga gawang Inter yang menggantikan Alex Meret di laga semifinal, menegaskan bahwa mereka harus siap untuk menghadapi perlawanan sengit, seperti yang mereka alami saat menghadapi Fiorentina. “Dalam sepak bola, Anda juga harus tahu bagaimana cara menderita dan bahkan ketika Anda tidak bisa menguasai bola, penting untuk membaca permainan dengan baik,” ujarnya di situs Napoli.
Inter tidak memiliki kekhawatiran cedera selain Juan Cuadrado, yang beberapa waktu lalu menjalani operasi Achilles. Dengan demikian, Inzaghi dapat menurunkan kekuatan terbaiknya. Lautaro Martinez dan Marcus Thuram diharapkan memimpin lini serang Inter dalam formasi 3-5-2. Duet ini akan didukung oleh Hakan Calhanoglu, Nicola Barella, dan Mkhitaryan. Sementara Davide Frattesi menjadi senjata cadangan di lini tengah.
Di kubu Napoli, absennya Victor Osimhen dan Frank Anguissa, yang sedang membela negara mereka di Piala Afrika, serta keberadaan Alex Meret, Natan, dan Mathias Olivera yang masih absen, membuat Mazzarri bergantung pada trisula Khvicha Kvaratskhelia, Matteo Politano, dan Giovanni Simeone, seperti yang terjadi di semifinal. (amr)