Waspada, Banjir Belum Berlalu, Air Sungai Kelingi-Musi di Mura Naik Lagi
-FOTO: TOMMI/SUMEKS-
"Untuk kendaraan yang darurat bisa lewat. Namun untuk ekspedisi kami arahkan menunggu agak surut karena kalau dipaksa lewat bisa menimbulkan ombak besar yang merusak rumah warga di kiri kanan jalan," ujar Kasatlantas Polres Muba AKP Ricky Mozam SH.
Menurutnya, titik yang terendam banjir di ruas Jalinteng semakin bertambah. Setidaknya ada 10 titik yang terpantau adanya genangan air. Rinciannya, 8 titik di wilayah Kecamatan Sanga Desa yakni Desa Air Hitam, Desa Tanjung Raya, Desa Kemang, Desa Terusan , Desa Ngulak , Desa Pengage , Desa Jud , dan Desa Air Balui.
Dua titik lainnya di Desa Ulak Teberau dan Desa Bruge Kecanatan Babat Toman. Pj Bupati Muba, Apriyadi Mahmud mengatakan, pelayanan kesehatan tetap dimaksimalkan secara mobile menyisir warga yang kesehatannya terdampak oleh banjir. "Obat-obatan disiapkan dan petakan skala prioritas pelayanan kesehatan untuk warga yang kebanjiran," pesannya.
Kandidat Doktor Universitas Sriwijaya itu menambahkan, saat ini yang dikhawatirkan kerusakan jalan nasional yang terkena hantaman luapan Sungai Musi. "Oleh sebab itu saat ini akses lalu lintas dialihkan sementara untuk mengurangi tonase yang melintas di jalan yang terendam banjir," pungkasnya.
Banjir juga masih merendam wilayah Kabupaten Muratara, khususnya daerah Kecamatan Rawas Ilir. Kemarin, ketinggian banjir 1,5 meter hingga 3 meter.
Camat Rawas iIir, Husin mengabarkan, wilayah yang terendam seperti Desa Beringin Makmur II, Kelurahan Bingin Teluk, Pauh dan Trans Lok pauh.
"Aktivitas warga masih lumpuh, banyak jalan yang terendam banjir. Ada potensi jalan longsor di Desa Mandi Angin karena tergerus aliran sungai," katanya.
Beda dengan ulu, banjir di bagian ilir wilayah Muratara ini bisa bertahan beberapa minggu bahkan bulanan. "Kita sangat tergantung aliran Sungai Musi. Selama air Musi masih dalam, maka kita di sini masih akan kebanjiran," jelasnya.
Husin menuturkan, warga di Kecamatan Rawas Ilir, masih bisa melintas melewati jalan Rawas Ilir-Nibung. Walau pun, jalan ini sempat tergenang banjir pada dua titik, tapi saat ini sudah bisa dilintasi.
"Untuk akses jalan dari Rawas Ilir-Karang Dapo masih putus, karena banjir dalamnya 1,5 meter. Warga harus gunakan perahu," ucapnya.
Dampak banjir, setidaknyaterdata 3.622 warga yang mengeluh sakit. KUPT Puskesmas Pauh Dr Arnida mengungkapkan, banyak warga menderita alami gangguan demam dan gatal.
Kemarin, aliran Sungai Musi yang berada di ilir wilayah Rawas Ilir dan Kabupaten Musi Rawas dikabarkan pasang kembali. “Mulai Jumat malam, air Sungai Kelili dan Sungai Musi naik lagi, padahal sudah sempat surut,” beber Camat Muara Kelingi, Tri Retriyanto.
Di Muara Enim, banjur sudah surut. Tapi masih tersisa genangan di beberapa wilayah dekat sungai. “Banjir masih terjadi di kawasan ilir, titiknya di bantaran sungai,” kata Kalaksa BPBD Muara Enim, Abdurrozieq Putra ST MT.
Namun bila turun hujan, kemungkinan akan kembali terjadi banjir. Untuk wilayah yang terdampak banjir yaitu satu kelurahan di Kecamatan Muara Enim dengan 50 KK yang terdampak. Lalu lima desa di Kecamatan Ujan Mas dengan 1.533 KK terdampak.
Lima desa di Kecamatan Benakat dengan 1.575 KK terdampak. Tujuh desa di Kecamatan Gunung Megang dengan 3.009 KK terdampak. Sembilan desa di Kecamatan Belimbing dengan 2.389 KK terdampak.