Iklim Picu Penurunan Produktivitas Tanaman Pangan
TANAM: Wakil Presiden Ma’ruf saat memimpin kegiatan penanaman pohon serentak oleh PDASRH - KLHK di Serang kemarin (14/1).-FOTO: IST-
SERANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Efek perubahan iklim mulai nyata dirasakan masyarakat. Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta masyarakat ikut aktif mengurangi pemicu perubahan iklim. Diantaranya lewat kesadaranan menanam pohon di lingkungan sekitar masing-masing.
’’Dampak perubahan iklim lainnya adalah terjadi penurunan produktivitas tanaman pangan,’’ kata Ma'ruf saat memimpin kegiatan penanaman pohon serentak oleh Direktorat Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan (PDASRH) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di Serang kemarin (14/1).
Ia mengatakan perubahan iklim kian nyata dan dampaknya adalah memanasnya suhu bumi. Seperti diketahui belakangan musim kemarau berlangsung cukup panjang. “Mengakibatkan adanya musim tanam padi yang mundur di sejumlah wilayah di Indonesia. Musim kemarau panjang ini diakibatkan fenomena iklim El Nino,” tuturnya.
Kemudian dampak perubahan iklim lainnya hilangnya wilayah-wilayah kepulauan. Air laut mengalami kenaikan yang terus menerus, sehingga beberapa pulau terendam. Lalu meningkatnya kejadian bencana hidrometeorologis dan hilangnya keanekaragaman hayati.
BACA JUGA:Ini yang Dilakukan Kodim 0405 Lahan dalam Mendukung Penguatan Ketahanan Pangan
BACA JUGA:Prioritas Stunting, BLT, Ketahanan Pangan
Ma’ruf mengatakan, pemerintah berkomitmen untuk menurunkan emisi penyebab perubahan iklim tersebut. Antara lain dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya serta timbulan sampah. ’’Dalam kesempatan ini saya mengajak seluruh elemen bangsa untuk turut serta mengurangi emisi dengan menanam pohon," kata Ma'ruf.
Menanam pohon, kata Ma'ruf, juga menjadi aksi mitigasi perubahan iklim yang konkret. Karena mampu memulihkan kawasan hutan dan lahan terdegradasi, lahan tidak produktif, lahan kritis. Termasuk juga memulihkan areal rawan bencana, termasuk di daerah sepanjang kanan kiri sungai.
Menurut dia, menanam pohon tidak hanya kayu sebagai fungsi ekonomi. Namun juga memiliki fungsi sosial dan ekologis. Dia berharap kegiatan menanam pohon bisa dibiasakan sejak dini dan menjadi gaya hidup.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengungkapkan, lokasi penanaman pohon di Provinsi Banten itu merupakan lahan kritis. Lahan tersebut menjadi target pemerintah dalam pemulihan kualitas lingkungan hidup.
BACA JUGA:Jadikan Masyarakat Desa Mandiri Pangan
BACA JUGA:Bulog Gandeng Pelindo Tingkatkan Pelayanan Bongkar Muat Komoditas Pangan
Ia menambahkan, kegiatan penanaman pohon itu merupakan rangkaian dari kegiatan penanaman pohon serentak seluruh Indonesia pada 30 Desember 2023. Sesuai dengan arahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo untuk terus melakukan penanaman di sepanjang musim penghujan 2023 hingga 2024.
"Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengagendakan penanaman lanjutan pada Februari, Maret dan April 2024 di seluruh Indonesia," katanya. Momentum ini dipilih karena bertepatan dengan mulai masuknya musim penghujan di sebagian besar wilayah Indonesia. Harapannya bibit pohon yang ditanam bisa hidup subur. (*/)