WADUH ! Gas Elpiji 3 kg Langka di Kabupaten Empat Lawang

Kelangkaan Tabung Gas LPG 3 kg di Tebing Tinggi menjelang Ramadan--

EMPAT LAWANG, SUMATERA EKSPRES.ID - Beberapa hari terakhir ini, pendistribusian tabung gas subsidi elpiji 3 kilogram mengalami kelangkaan khususnya di wilayah Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang.

Situasi ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat yang bergantung pada bahan bakar tersebut untuk kebutuhan memasak sehari-hari.

Masyarakat di wilayah Kecamatan Tebing Tinggi sudah mulai kesulitan mendapatkan pasokan tabung gas, yang membuat proses memasak menjadi terhambat.

Puspita, ibu rumah tangga mengaku harus keliling mencari tabung gas 3 kilogram. Biasanya di warung-warung masih ada stok, meskipun sedikit. Tapi kemarin kosong semua.

BACA JUGA:Puluhan Rumah dan Sawah Rusak Akibat Banjir, Begini Respons Cepat Pj Bupati Empat Lawang!

BACA JUGA:Kunjungi Kantor Bawaslu, Kapolres Empat Lawang Berri Penegasan Seperti Ini!

"Kami berharap pemerintah segera menangani kelangkaan ini. Tabung gas elpiji sangat penting bagi kami untuk memasak sehari-hari," katanya.

Namun adanya kelangkaan tabung gas subsidi elpiji 3 kilogram ini, menjadi kesempatan bagi oknum-oknum yang memanfaatkan situasi kelangkaan dengan menaikan harga jual tabung gas tersebut.

"Di saat barang langka, pasti ada kebaikan. Sudah susah mencarinya harganya juga mahal. Kemarin saya beli dengan harga Rp28.000 satu tabung gas elpiji 3 kilogram," jelasnya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan kabupaten Empat Lawang HM Taufik melalui Kabid Perdagangan M Ade Candra mengatakan pasokan dari agen belum stabil dari Pertamina.

BACA JUGA:Awas! Jalan Kampung di Empat Lawang Terancam Longsor Akibat Luapan Sungai Musi, Begini Kondisinya

BACA JUGA:Jembatan Gantung Rusak ! Warga Gaung Kabupaten Empat Lawang Tidak Bisa Berkebun

"Info dari penjual (agen) pasokan belum stabil. Dari Pertamina infonya awal tahun, mudah-mudahan minggu depan lancar lagi," ungkapnya Ade.

Menyikapi hal itu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membeberkan beberapa penyebab terjadinya kelangkaan Liquefied Petroleum Gas (LPG) subsidi 3 kilogram (kg) di masyarakat.

Hal tersebut salah satunya disebabkan oleh persoalan distribusi.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji menjelaskan bahwa skema distribusi yang diterapkan saat ini belum tersosialisasi dengan baik.

BACA JUGA:Malam Tahun Baru Pj Bupati Empat Lawang Larang Ini ?

BACA JUGA:Dekati Target Nasional, Angka Stunting di Kabupaten Empat Lawang Alami Penurunan

Sehingga hal itu membuat kurangnya suplai pengecer dan berdampak terhadap suplai ke masyarakat.

"Ada sosialisasi yang kurang kenceng lah sehingga mereka jumlah pengecer kurang nah problem di sana, di daerah tertentu," kata dia.
 
Menurut Tutuka, untuk di beberapa daerah dengan pengenaan skema 80% penjualan LPG 3 kg di pangkalan dan 20 persen di pengecer bisa saja berjalan dengan baik. Namun demikian, untuk di daerah pelosok cukup sulit untuk dijalankan.

"Jadi saya respons itu, ini harus ditangani dengan baik jadi gak bisa suruh saja masyarakat ke pangkalan iya kalau ada kendaraan," tambahnya.

BACA JUGA:APBD 2024 Empat Lawang Disahkan, Pj Bupati Janjikan Hal Ini

BACA JUGA:Rapat Paripurna PAW, DPRD Empat Lawang Sambut Dua Wajah Baru, Ini Nama-namanya

Lebih lanjut, Tutuka memastikan pihaknya tidak akan memangkas kuota LPG 3 Kg ke masyarakat. Mengingat, tahun ini saja kuota untuk gas melon justru ditambah.

"Bukan jumlah LPG kurang tetapi pengambilannya kan butuh waktu. Enggak (secara kuota), lagi bertambah malah tahun ini. Jumlah LPG nya cukup," katanya.

Tutuka juga mengatakan pemerintah telah memberikan tenggat waktu kepada seluruh masyarakat yang ingin membeli LPG 3kg bersubsidi untuk bisa melakukan registrasi ke Pertamina.

"Intinya biar tepat sasaran. Kita paham betul misalkan di daerah tertentu itu tidak tepat sasaran, itu dipakai buat rumah makan untuk warung, sehingga digrojogin terus, jadinya kurang terus," ujar Tutuka. (eno)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan