Kepentingan Masyarakat Jangan Ditunda

ANGKUT PENUMPANG: Feeder Musi Mas melintas di bawah Stasiun LRT untuk mengangkut penumpang.-Foto: Budiman/sumeks-

2 Koridor, Dualisme Perwali Harus Diselesaikan, Dirjen Minta Feeder Musi Emas Hari Ini Jalan

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Feeder  Musi Emas untuk 2 koridor yang berada di bawah naungan Pemkot Palembang harus sudah jalan hari ini (9/1). "Ini untuk kepentingan masyarakat, maka harus jalan mulai besok (hari ini, red).

Apapun berkaitan dengan kepentingan masyarakat jangan ditunda-tunda," ungkap Direktur Angkutan Jalan Direktorat Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat, Kemenhub, Suharto pada Rapat Koordinasi Pelayanan Angkutan Feeder Kota Palembang di BPTD Kelas II Sumatera Selatan, Senin (8/1). 

Terkait feeder dua koridor yang belum beroperasi satu Minggu ini, pihak Pemerintah Kota Palembang dapat berdiskusi dan segera menyepakati nilai-nilai yang harus diberikan kepada feeder ini. "Sambil penyempurnaan Perwali yang saat ini dualisme terhadap persepsi kita. Ada skema BTS (Buy The Service) dan skema subsidi," terangnya lagi. 

BACA JUGA:Angkutan LRT Terealisasi 4.082.637 penumpang

BACA JUGA:2 Koridor Feeder LRT Setop Operasi di Awal 2024, Ini Penyebabnya

Dengan Perwali No 84 Kota Palembang juga masih rancu, karena konsepnya dikelola Palembang sementara BRT ada sebelum konsep by the servis muncul. "Review BPKP sah-sah saja dilakukan karena itu subsidi. Tapi review dilakukan satu tahun sekali, tidak perbulan itu akan menganggu cash flow. Karena kalau per bulan akan timbul tunggakan bayar lantaran belum tentu tepat waktu," paparnya. 

BBM sekian, rute dan sebagainya. Skema BTS atau skema subsidi bisa dua-duanya karena kepentingan masyarakat nomor satu. “Jadi kalau masyarakat sudah minta layanan, maka wajib diberikan, kalau tidak dosa," lanjutnya lagi. Maka terkait regulasi harus ada kepastian hukum, tidak bisa ambigu dan dualisme kebijakan. 

"Nantinya mudah-mudahan Pemkot Palembang bisa segera melakukan penyesuaian- penyesuaian apakah dalam penyelenggaraan feeder ini akan menggunakan skema BTS atau skema subsidi," ujarnya. Tapi intinya, kata Suharto, yang namanya layanan kepada masyarakat tidak boleh terhenti dan segera untuk dioperasikan. 

Sebab 2 koridor feeder Musi Emas Palembang yang ada juga tidak terpisahkan dari 13 ribu penumpang LRT perhari. Dirinya juga menyampaikan bagaimana angkutan feeder yang dikelola LRT mulai berbayar. Harus ada konsorsium LRT-feeder. Balai LRT berencana mulai berbayar Rp4 ribu, Palembang mungkin juga begitu maka sebenarnya bisa diintegrasikan sistem pembayarannya. 

BACA JUGA:Malam Tahun Baru, LRT Sumsel Beroperasi Hingga Dini Hari

BACA JUGA:Tahun Ini Penumpang LRT Tembus 4 Juta

"UU 22 tahun 2009, Pemerintah memberikan pelayanan terhadap subsidi. Subsidi diberikan pada angkutan perintis, diberikan subsidi BOK bisa BEP 70 persen, dan lainnya," paparnya. Dari 7 koridor saat ini, 2 di bawah Pemkot Palembang dan 5 Balai LRT. "Secara kebutuhan masih sisa 10 koridor dari total 17 trayek/koridor yang dibutuhkan," jelasnya. 

Nantinya juga bakal ada satu koridor baru dengan pembiayaan Balai LRT. Namun karena belum ada ketersediaan anggaran perlu kreatif finance. "Beberapa rute yang ada sudah melakukan reformasi dan keberhasilannya sudah dilihat. Perlu juga reformasi kapasitas," ujarnya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan