Kurangi Pasokan ke Ritel Modern
JAKARTA - Pasokan MinyaKita untuk ritel modern akan dikurangi dan dialihkan ke pasar tradisional. Ini dilakukan sebagai salah satu upaya menambah ketersediaan MinyaKita yang mulai langka di pasaran. Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan menjelaskan Satgas Pangan akan terus melakukan pengawasan harga dan pasokan MinyaKita supaya tepat sasaran. Terlebih pada masa sebelum hari besar keagamaan.
“Hingga Lebaran, suplai MinyaKita diutamakan untuk pasar rakyat. MinyaKita tidak boleh dijual lebih dari harga eceran tertinggi dan akan diawasi Satgas Pangan,” kata Mendag Zulhas. Dalam hal ini, Zulhas juga menegaskan bahwa pasokan minyak goreng kemasan sederhana MinyaKita di pasar tradisional akan ditambah. Masyarakat akan mendapatkan minyak goreng berkualitas dengan harga terjangkau, yakni Rp14.000 per liter.
Zulhas mengklaim, penambahan pasokan MinyaKita di pasar tradisional karena saat ini sebagian besar masyarakat lebih memilih minyak murah tersebut karena memiliki kualitas yang bagus. “Untuk itu, Kementerian Perdagangan menambah pasokan MinyaKita ke pasar yang sebelumnya 300 ribu ton per bulan menjadi 450 ribu ton per bulan,” imbuh Mendag.
Sementara berdasarkan pantauan ke sejumlah pasar tradisional, Mendag Zulkifli Hasan mengungkapkan secara umum harga bahan kebutuhan pokok (bapok) terpantau stabil. Hal ini salah satunya karena peran Pemda yang turut menjaga stabilitas harga dan pasokan bapok. “Pemda tanggap dengan terus memonitor harga bapok. Jika harga bapok naik, Pemda akan membantu biaya logistik. Selain itu, dibantu dalam bentuk subsidi sehingga harga bapok stabil,” tutur Zulhas. (jp/fad)