Sejalan Visi Presiden Bank Dunia
DISKUSI: Pj Bupati Muba Apriyadi Mahmud mengikuti FGD Bersama Pemangku Kepentingan Tim Penanggulangan Kemiskinan di Muba berlangsung Auditorium Pemkab Muba, Rabu (27/12).-Foto: tommi/sumeks-
SEKAYU, SUMATERAEKSPRES.ID - Penanganan pengentasan kemiskinan di Muba terus menjadi prioritas Pj Bupati Muba Apriyadi Mahmud. Kandidat Program Studi Doktor Administrasi Publik FISIP Unsri, dalam disertasi riset atau penelitian berkaitan dengan pengentasan dan penanggulangan kemiskinan di Muba.
"Kalau kita lihat apa yang sudah diteliti Pak Apriyadi Mahmud ini dalam upaya memperbaiki manajemen tata kelola data kemiskinan di Muba sangat sejalan dengan visi Presiden Bank Dunia atau world bank pada tahun 2021 lalu," ungkap Dr Achmad Riqqi, salah satu narasumber dari Dosen ITB yang Tim Perumus Data Satu Data Indonesia.
Kegiatan FGD Bersama Pemangku Kepentingan Tim Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Musi Banyuasin dengan Tema "Model Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan dan Tata Kelola Data di Kabupaten Musi Banyuasin" di Auditorium Pemkab Muba, Rabu (27/12).
Menurutnya, tata kelola data bukan hanya persoalan data tetapi tata kelola data tersebut bisa mengakomodir untuk menghasilkan kebijakan yang sesuai dengan keadaan di lapangan.
"Tata kelola Data yang baik akan menghasilkan kebijakan yang tepat, dengan riset mendalam terkait yang dilakukan pak Apriyadi ini tentu goal-nya akan dapat menjadikan kebijakan pengentasan atau penanganan kemiskinan di Muba dapat berjalab sempurna," tuturnya.
BACA JUGA:Intervensi Bantu Umak Turunkan Kemiskinan Ekstrem
BACA JUGA:Kolaborasi Entaskan Kemiskinan di Muba Lewat Zmart Baznas
Apriyadi Mahmud menerangkan, persoalan kemiskinan di dunia terutama di Kabupaten Muba meningkat ketika dihadapkan pada wabah Covid-19, dimana banyak orang yang kehilangan pekerjaan dan jatuh miskin.
"Hal inilah kemudian yang memotivasi saya untuk melakukan riset tata kelola data kemiskinan di Muba," ungkap mantan Kepala Dinas Sosial Pemprov Sumsel itu.
Mantan Kepala Bappeda dan Kabag Kesra Muba itu mengungkapkan, dari hasil riset dirinya banyak temuan di lapangan yang sangat berbanding terbalik dengan data yang selama ini di implementasikan.
"Sehingga memperbaiki manajemen tata kelola data kemiskinan khususnya di Muba menjadi hal yang penting dilakukan agar kebijakan dan implementasi yang dijalankan bisa benar-benar tepat sasaran dan berdampak baik," bebernya.
Ia berharap, hasil riset yang dilakukan tersebut nanti bisa meminimalisir kendala-kendala dalam upaya pengentasan dan penanggulangan kemiskinan di Muba. "Semoga bisa bermanfaat hasil riset ini, dan penelitian tersebut dapat memperkaya khasanah Ilmu Administrasi Publik berkaitan dengan masalah publik berupa kemiskinan," pungkasnya. (kur)