Kasus 1 Keluarga Dibunuh di Muba, Polisi Tegas Bakal Lakukan Ini!
Ditreskrimum Polda Sumsel, Labfor Polda Sumsel dan Satreskrim Polres Muba tengah memburu terduga pelaku kasus dugaan pencurian dengan kekerasan yang membuat 1 keluarga meninggal dunia. Foto: Kms A Rivai/sumateraekspres.id--
BACA JUGA:6 Negara ini Pernah Larang Perayaan Natal, Nomor Terakhir Paling Banyak Dikritik Kelompok HAM
BACA JUGA:Rusdi : Tangkap Para Pelaku dan Hukum Mati!! Terkait Pembunuhan 4 Keluarganya di Sekayu
Jenazah keempat korban, diberangkatkan menggunakan 2 mobil ambulans, sore kemarin. Dedi menyebut, pihaknya langsung bergerak cepat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Katanya, ada 2 jenazah dalam rumah atau pondok berbentuk panggung itu.
Yakni jenazah Heri dan ibunya. Kondisinya sama-sama mengenaskan, untuk Heri tangannya dalam keadaan terikat. Kedua anak Heri, ada yang di semak-semak sekitar rumah, dan septictank.
"Untuk sementara kami menemukan ada tindak pidana kriminal dari penemuan 4 jenazah ini. Penyebab pastinya, mengunggu hasil autopsi. Termasuk motifnya," pungkas Dedi.
Kades Lumpatan 1, Agus Kurniawan, menambahkan rumah atau pondok yang ditempati keluarga Heri, memang agak jauh dari dari permukiman penduduk. Sekitar 500 meter. “Ada 2 rumah lain di dekatnya, tapi tidak ditempati,” terangnya.
BACA JUGA:Potong Tali Tas, 3 Perampok Eksekusi 2 Pegawai Bank. Segini Uang Hasil yang Didapat
Terkuaknya penemuan jenazah keempat korban itu, berawal Camat Sanga Desa Hendrik, hendak melihat lahannya yang belum lama dibelinya dari Hendri belum lama ini. Tidak terlalu luas, sekitar 2 hektare.
"Pak Camat mencium bau busuk, tapi kondisi pondok Heri terkunci dari luar. Kemudian akhirnya dicek sama polisi, ternyata ditemukan mayat itu," beber Agus.
Agus tidak melihat langsung kondisi dalam rumah, saat polisi melakukan Olah TKP. Hanya informasi yang didapatnya, hanya Heri dan ibunya, Masturo yang berada dalam rumah.
“Yang anak perempuannya (Aurel) di septictank belakang rumah. Anak yang laki-laki (Marsel), di semak-semak tidak jauh dari rumah. Kondisinya memang memprihatinkan, Pak," tutur Agus, turut bersedih.
Heri tinggal di pondok itu bersama ibunya, Masturo. Dan kedua anaknya, Marsel dan Aurel. Heri sudah berpisah dengan istrinya, yang kini bekerja di Batam. "Kami tidak menyangka kejadian ini,” ucap Agus.