Ternyata Ini yang Membedakan Pelaksanaan Debat Perdana dengan Debat Berikutnya

Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari--

JAKARTA, SUMATERAEKSPRES. ID -  Pelaksanaan debat kedua dalam pemilihan capres-cawapres 2024 akan berbeda dengan debat yang pertama. Jika sebelumnya debat tak menggunakan podium, kini di debat yang kedua dan juga debat selanjutnya,  KPU RI memutuskan untuk menggunakan podium. Debat akan dihelat di Jakarta Convention Center pada 22 Desember 2023.

BACA JUGA:Jelang Debat 22 Desember 3 Cawapres Persiapkan Diri. Ini yang Dilakukan

Keputusan itu disepakati dalam rapat koordinasi persiapan debat dengan ketiga perwakilan pasangan calon (paslon) dan TV penyelenggara di kantor KPU RI Jakarta.  ''Keputusan pemasangan podium diambil berdasarkan evaluasi debat perdana,'' ujar Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari.

BACA JUGA:Debat Perdana Cawapres Lebih Wah, di JCC. Ini 11 Panelis yang Akan Cecar Muhaimin, Gibran, dan Mahfud MD

Dalam rapat evaluasi, semua tim paslon memberikan catatan terkait tidak adanya semacam meja atau podium. ”Semua tim pasangan calon mengajukan usulan bahwa di dalam debat kedua dan seterusnya masing-masing sampai kelima itu, disiapkan podium sederhana sebagai sarana untuk tampil,” ujarnya.

Selain podium, Hasyim menegaskan, teknis debat kedua relatif tidak berbeda dengan debat perdana. Untuk penonton, misalnya, kuota masing-masing paslon tetap 75 orang dengan aturan tata tertib yang sama.

BACA JUGA:Debat Capres Cawapres, Anies Baswedan: Negara Ini Negara Hukum, Bukan Negara Kekuasaan

BACA JUGA:Debat Capres Cawapres, Prabowo Subianto Puji Kepemimpinan Jokowi

BACA JUGA:Debat Capres Cawapres, Prabowo Subianto Puji Kepemimpinan Jokowi

Lalu,  dari sisi format, pihaknya akan menduplikasi sebelumnya. ''Durasi akan berlangsung 120 menit plus 30 menit iklan dan terbagi dalam enam segmen. Isi masing-masing segmen akan sama dengan debat perdana,'' ujarnya.

Hasyim beralasan, format debat yang digunakan sudah baik di tengah waktu yang singkat. Semua punya kesempatan untuk menjawab atau merespons pertanyaan, baik yang diajukan panelis maupun yang diajukan masing-masing capres atau cawapres. ”Dengan cara ini,  kesempatannya lebih banyak untuk masing-masing capres-cawapres,” terang dia.

Sementara itu, selain teknis, rapat debat menyepakati sebelas nama panelis yang akan menyusun pertanyaan sesuai tema. Yakni, ekonomi kerakyatan, ekonomi digital, keuangan, investasi, pajak perdagangan, pengelolaan APBN/APBD, infrastruktur, dan perkotaan.

Sebelas nama itu adalah Alamsyah Saragih (anggota Ombudsman RI periode 2018–2020), Adhitya Wardhono (ekonom dan pengajar Universitas Jember), Agustinus Prasetyantoko (ekonom dan rektor Universitas Katolik Indonesia Alma Jaya 2015–2023), Fausan Al Rasyid (dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Gunung Djati Bandung), dan Handri Saparini (pendiri dan ekonom CORE Indonesia).

Kemudian, Hyronimus Rowa (wakil rektor bidang Akademik dan Inovasi IPDN), Poppy Ismalina (associate professor di Departemen Ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM), Retno Agustina Ekaputri (rektor Universitas Bengkulu 2021–2025).

Lalu,  Suharnomo (dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro), Tauhid Ahmad (direktur eksekutif Indef dan dosen FEB Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta), serta Yosa Rizal Damuri (direktur eksekutif Center for Strategic and International Studies/CSIS).
Sementara itu, anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty memberikan sejumlah catatan. Dia meminta KPU memastikan tata tertib dipahami semua peserta yang hadir. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan