Gawat! Dalam 2 Tahun, Ada 126 Kantor Cabang Bank di Sumsel Tutup, Apa Penyebabnya?
--
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 7 Sumsel Babel mencatat selama dua tahun ada 126 kantor cabang, kantor cabang pembantu bank di Sumsel tutup.
Hal tersebut diungkapkan Kepala OJK Sumsel Untung Nugroho. "Selama dua tahun ada 126 kantor cabang bank di daerah di Sumsel tutup," katanya, akhir pekan lalu.
Menurut dia, penutupan bank ini banyak faktor, mulai dari gencarnya transaksi digital perbankan sehingga perbankan memilih tutup.
"Ya, digitalisasi perbankan dimana pengajuan kredit hingga pembukaan rekening bisa melalui online di mana pun. Sehingga terjadi penurunan kunjungan di hall banking," tegasnya.
BACA JUGA:OJK Cabut Izin 3 Asuransi, Tahun 2023, 7 Perusahaan Asuransi Dalam Pengawasan
BACA JUGA:HALO MAHASISWA, Ada Pesan dari OJK, Jangan Nunggak Pinjol Ya, Ini Resikonya!
Kemudian, kata dia, efisiensi perbankan mengingat dengan operasional kantor cabang membutuhkan biaya cukup besar. Seperti listrik, pegawai, maintanance, dan biaya operasional lainnya.
"Jika kantor tutup maka bisa menghemat pengeluaran perusahaan. Tak salah jika bank lebih memilih tutup dan memaksimal transaksi digital," lanjutnya.
Kemudian banyak juga transaksi nasabah yang pindah ke feer to feer lending seperti pinjaman atau kredit.
"Perbankan saat ini lebih fokus kepada transaksi digital, meski tidak menutup kemungkinan ada juga bank yang ekspansi ke daerah karena menilai bisnis masih menjanjikan," tuturnya.
Untung mengatakan penyaluran kredit berdasarkan lokasi proyek di Provinsi Sumsel menunjukkan kecenderungan pertumbuhan yang lebih tinggi dibanding kredit berdasarkan lokasi bank.
"Kredit yang disalurkan oleh lembaga jasa keuangan dapat dilihat dari dua sisi," bebernya.