3 KEK Baru Disetujui, Target Realisasi Investasi Hampir Rp 300 Triliun. Apa Kabar KEK Tanjung Carat Sumsel?
Rencana Pengembangan Tanjung Carat--
JAKARTA – Jumlah kawasan ekonomi khusus (KEK) terus bertambah. Kali ini, Dewan Nasional KEK menyetujui pembentukan tiga KEK baru. Yakni, KEK Setangga, KEK Tanjung Sauh, dan KEK Nipa.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, pihaknya akan merekomendasikan pembentukan tiga KEK kepada presiden untuk ditetapkan melalui peraturan pemerintah.
Penetapan tiga KEK baru tersebut dinilai telah memenuhi persyaratan sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan KEK.
Tiga KEK ini diproyeksikan dapat mendorong perekonomian wilayah dan menciptakan lapangan kerja baru.
BACA JUGA:Investasi Sumsel Tercapai Rp36,8 Triliun, Proyek Pelabuhan Tanjung Carat Jadi Harapan
BACA JUGA:Menhub Budi Karya Sebut Pelabuhan Tanjung Carat Groundbreaking 2024
’’Setelah KEK ditetapkan, akan diberikan waktu paling lama tiga tahun sampai KEK siap beroperasi dan dilakukan evaluasi pembangunan setiap tahun,” ujar Airlangga yang juga Ketua Dewan Nasional KEK, Jumat (1/12).
Usulan pertama yang disetujui adalah KEK Setangga, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, yang memiliki luas lahan 668,3 hektare.
Target realisasi investasi Rp 67,69 triliun. Kawasan itu digadang-gadang menyerap 78.999 tenaga kerja sampai 2053.
KEK Setangga diusulkan PT Dua Samudera Perkasa yang bergerak di bidang pertambangan, transportasi udara, hingga infrastruktur dan manufaktur.
BACA JUGA:Pembangunan Tanjung Carat Ditarget September
BACA JUGA:Tarik Investor Tanjung Carat
KEK Setangga dinilai memenuhi persyaratan karena telah menguasai lahan lebih dari 50 persen. Selain itu, sudah ada investor utama, PT Anugrah Barokah Cakrawala dan PT Jhonlin Agro Raya.
’’Hasil produksi pelaku usaha di dalamnya diproyeksikan mampu memberikan kontribusi ekspor serta menyubstitusi impor sesuai dengan rencana bisnis pada kegiatan industri produk refinery & biodiesel, fraksinasi, industri karet dan smelter nikel, industri besi, serta industri plywood,’’ jelas Airlangga.
Kedua, KEK Tanjung Sauh, Batam, Kepri. Pembentukanya KEK Tanjung Sauh ini diusulkan PT Batamraya Sukses Perkasa.
Komitmen realisasi investasi Rp 199,6 triliun dan akan menyerap 366.087 tenaga kerja sampai 2053.
BACA JUGA:Menhub Budi Karya Sebut Pelabuhan Tanjung Carat Groundbreaking 2024
BACA JUGA:Dermaga 16 Ilir dan 7 Ulu di Palembang: Infrastruktur Transportasi Sungai yang Modern, Transformasi Menarik ba
Kawasan itu memiliki rencana bisnis pengembangan industri komponen elektronik, industri perakitan dan industri berat, serta pengembangan energi PLTU dan solar panel sebagai pusat industri dan logistik penghubung Batam–Bintan.
PT Panbil Utilitas selaku investor utama berkomitmen dengan target konstruksi rampung pada 2024 dan KEK mulai beroperasi pada 2027.
Terakhir ada KEK Nipa di Batam, Kepri, yang mengoptimalkan peluang ekonomi di pulau terluar yang strategis.
KEK ini memiliki rencana bisnis cargo trading dengan penjualan finished goods ataupun intermediate goods untuk diserahkan ke pembeli dalam jumlah besar dan bunker trading dengan penjualan BBM ke kapal-kapal yang berlabuh di kawasan Nipa (sebagai end user).
BACA JUGA:Pemudik Menurun, Arus Balik Pemudik dari Boombaru Meningkat
BACA JUGA:Digital Seaport Satukan Pelabuhan
KEK ini memiliki komitmen target investasi Rp 16,46 triliun dan diproyeksikan menyerap tenaga kerja hingga 40.949 orang sampai 50 tahun. ’’Ketiga KEK yang disetujui diharapkan mampu mendukung ekosistem usaha di sekitar kawasan,’’ tutur Airlangga.
Saat ini terdapat 20 KEK, terdiri atas 10 KEK industri dan 10 KEK pariwisata. Pengembangan KEK telah menghasilkan realisasi investasi Rp 141,3 triliun dan menyerap 86.273 tenaga kerja hingga kuartal III 2023.
Apa kabar KEK Tanjung Carat di Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel? Sejak dikeluarkan dari program stetegis nasional (PSN) hingga kini belum ada perkembangan terbaru. (*/)