Siapkan Guru Penggerak Sebagai Pemimpin Pendidikan
Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd. Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek--
Simposium Guru Penggerak tahun 2023 hotel Novotel 27-30 November 2023..
Palembang, SUMATERAEKSPRES.ID – Balai Guru Penggerak Provinsi Sumatera Selatan, menggelar simposium Guru Penggerak tahun 2023. Gelaran acara di hotel Novotel Palembang, dilaksanakan selama kurang lebih tiga hari, mulai 27 – 30 November 2023.
Hadir dalam acara tersebut Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd. Selain diikuti sebanyak 626 peserta simposium, hadir juga kepala dinas dari beberapa kota dan kabupaten dalam wilayah Sumsel.
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd., dalam wawancaranya kepada awak media mengatakan sebenarnya peran guru penggerak yakni memberdayakan guru, menjadikan guru sebagai pemimpin pembelajaran dan agen transformasi. Guru penggerak ini juga disiapkan untuk menjadi pemimpin-pemimpin Pendidikan.
“Bisa menjadi kepala sekolah, pengawas sekolah maupun guru instruktur, pelatih dan lain sebagainya. Dan guru penggerak adalah pemimpin, pembelajaran yang selalu mengutamakan pembelajaran siswa dalam setiap pengambilan keputusan,” jelasnya. Kolaborasi antara pusat dan daerah? “Ini bisa terlaksana jika ada kolaborasi yang baik antara guru penggerak provinsi, pemerintah daerah dan pusat. Jadi kami yang menyiapkan guru penggerak sedangkan daerah yang menggangkat mereka menjadi kepala sekolah dan pengawas sekolah,” katanya.
Nunuk juga menambahkan sejauh ini pemerintah menyiapkan platform untuk mengangkat guru penggerak sebagai kepala sekolah dan pengawas sekolah. “Yang kita lakukan adalah memberikan ruang kepada mereka atau kesempatan untuk menjadi pemimpin disatuan Pendidikan. Kalau perlu yah pejabat dilingkungan dinas Pendidikan, agar mengerti esensi guru penggerak. Jadi kami berharap dengan adanya guru penggerak yang memenuhi sarat ini pemerintah segera mengangkat guru penggerak sebagai pemimpin,” harapnya.
Terpisah, kepala Balai Guru Penggerak Provinsi Sumatera Selatan, Dra. Ohorella Erma. M.Ikom., menjelaskan jika guru penggerak melakukan sosialisasi agar pemerintah daerah bisa mensupport guru. “Kalau menjadi kepala sekolah dan pengawas, karena hanya memang butuh perhatian lebih dari pemerintah daerah. Agar mereka mempersiapkan guru-guru itu, bisa tampil dan tentunya mereka akan menjadi pembelajaran didaerahnya sendiri,” kata Ohorella.
Untuk guru penggerak di Sumsel, menurut Ohorella Erma, sangat kurang. “Sebenarnya di Sumsel baru memiliki 2 ribu lebih. Dan idealnya Sumsel memiliki guru penggerak untuk memenuhi kebutuhan kepala sekolah, pengawas dan berbagai kebutuhan narasumber pendidikan. Mengenai target untuk junlah guru penggerak diharapkan ke depan akan terus bertambah dengan adanya keterlibatan pembiayaan oleh APBD . (iol)