Panen Jagung Pipil, Perhatikan Hal Ini

PENJEMURAN: Panen jagung pipil sangat ditentukan dalam proses penjemuran--

INDRALAYA, SUMATERAEKSPRES.ID –  Pemanenan jagung pipil bukanlah hal yang mudah. Setelah proses panen pemetikan jagung yang sudah tua, dilanjutkan dengan perontokan pipil atau bulir biji jagung menggunakan mesin.  Tak selesai disini, jagung pilil harus melalui proses pengeringan atau penjemuran.

Saat penjemuran pun harus melihat cuaca. Misalnya dalam kondisi panas atau tidak. Karena setidaknya butuh waktu empat hari penjemuran bisa cepat selesai.

BACA JUGA:Garap Lahan Lain, Pilih Tanam Jagung Pipil 

Proses yang harus dilewati dalam mengolah jagung pipil memang lebih lama dibanding panen jagung manis. Karena menunggu jagung pipil sampai usia tua sekitar 110-120 hari. Kemudian harus dirontokkan dan dijemur lagi beralas terpal di bawah sinar matahari hingga kering.

Pengeringan merupakan proses penurunan kadar air sampai mencapai nilai tertentu. Sehingga jagung siap untuk diproses selanjutnya dan aman disimpan lebih lama. Tak hanya itu harga pun bisa bersaing.

Pengeringan ini untuk memenuhi persyaratan mutu yang akan dipasarkan. Biasanya kadar air jagung yang memenuhi standar mutu perdagangan adalah 14 persen. Namun, untuk biji yang akan disimpan lama sebaiknya kadar air mencapai 13 persen, jadi jamur tidak tumbuh dan respirasi biji rendah.

BACA JUGA:Budidaya Jamur Tiram, Dongkrak Kesejahteraan

BACA JUGA:Musim Panas, Minimalisir Serangan Jamur

Waktu pengeringan dengan memanfaatkan sinar matahari sebaiknya dilakukan dari pukul 08.00 WIB hingga 11.30 WIB. Bisa juga dilakukan hingga sore hari jika masih panas.  Lamanya pengeringan sekitar 3-4 hari bila cuaca cerah.

Sebaiknya, memang waktu panen dilakukan pada hari-hari cerah.  Jangan pada saat hujan, agar penanganan jagung pasca dipanen yaitu pengeringan tidak mendapat hambatan.  Jika proses pengeringan baik tentunya ini akan meningkatkan harga jual dipasaran.
(dik/)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan