Budidaya Jamur Tiram, Dongkrak Kesejahteraan
PALI - Banyak cara bisa dilakukan untuk mendongkrak perekonomian masyarakat. Selain menanam beragam sayuran di halaman rumah, juga bisa membudidayakan jamur tiram. Terobosan inilah yang dilakukan Pemerintah Desa (Pemdes) Pengabuan Timur, Kecamatan Abab, PALI.
Tak butuh lahan luas. Hanya dengan luas lahan sekitar 32 meter persegi, maka tempat tersebut mampu menampung sekitar 5.000 baglog jamur tiram. Program budidaya jamur tiram ini menggunakan anggaran Alokasi Dana Desa (ADD) tahun anggaran 2022.
Kepala Desa (Kades) Pengabuan Timur, Ivey mengatakan, terobosan itu dilakukan berawal melihat potensi desanya yang memungkinkan dikembangkannya budidaya jamur tiram. ‘’Bahan dasar budidaya jamur tiram adalah serbuk kayu. Kebetulan di desa kami melimpah serbuk kayu yang dihasilkan dari beberapa pengrajin kusen bangunan," katanya saat dibincangi, Senin (30/1).
Dirinya menjelaskan, karena melihat serbuk kayu yang hanya jadi sampah dan dibuang tanpa memiliki nilai ekonomi, dirinya mengajak sejumlah masyarakat untuk memanfaatkannya. Serbuk kayu ini dijadikan sebagai bahan baku jamur tiram. Baca juga : Cara Gampang Menanam Benih Semangka, Kamu Juga Bisa Coba Baca juga : Bisa di Lahan Sempit, Begini Cara Budidaya Tanaman Sayur Dalam Pot dan Polybag
Dikatakan, serbuk kayu dikumpulkan. Lalu, mereka belajar secara otodidak melalui media sosial untuk membuat bahan baku jamur tiram. ‘’ Alhamdulillah uji coba kami berhasil. Kemudian kami kembangkan membangun tempat budidaya jamur tiram dengan harapan hasilnya bisa memuaskan," jelasnya.
Ivey menerangkan, untuk pemasaran jamur tiram tidak menjadi kendala. Apalagi di sekitar desanya ada beberapa perusahaan yang beroperasi dengan jumlah pekerja cukup banyak. ‘’Saya optimis usaha budidaya jamur tiram ini bisa meningkatkan perekonomian masyarakat terutama yang ikut dalam kelompok budidaya jamur tiram,’’ katanya.
Dikatakan, ada ratusan pekerja yang dikaryakan di beberapa perusahaan. Tentu, mereka butuh makan. ‘’Peluang inilah yang akan kami manfaatkan dengan menjual jamur tiram ke kantin-kantin perusahaan yang beroperasi di desa kami," terangnya.
Selain melakukan budidaya jamur tiram, Ivey juga mengaku menggerakkan Tim Penggerak PKK desa untuk memanfaatkan lahan tidur serta pekarangan rumah. ‘’Lahan PKK kami budidayakan dengan tanaman toga dan sayuran,’’ ujarnya.
Ivey juga menganjurkan masyarakat untuk menanam tanaman pangan dan sayuran di lahan tidur atau pekarangan. ‘’Agar masyarakat bisa menekan biaya hidup sehari-hari dalam memenuhi pasokan pangannya. Jadi jika lahan pekarangan dimanfaatkan untuk menanam tanaman sayur mayur tentunya kebutuhan sayur bisa mereka dapatkan dari lahan pekarangan mereka," ungkapnya.
Dirinya berharap, dengan upaya yang telah dilakukan Pemdes Pengabuan Timur, maka bisa mendorong minat masyarakat memanfaatkan lahan yang ada agar bisa produktif. ‘’Sebagian besar warga kami adalah petani karet. Jadi dengan adanya upaya kami ini, diharapkan masyarakat bisa melakukan kegiatan positif setelah beraktivitas di kebun karet. Minimal untuk kebutuhan sayur atau bumbu dapur tidak mengeluarkan uang lagi," pungkasnya. (ebi)