Awas, Pura-Pura Bahagia Bisa Pengaruhi Kesehatan Mental

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Mengalami berbagai masalah tentu bisa membawa kita ke dalam titik terendah. Saat mengalami berbagai masalah, kita dapat merasa lelah, stres, dan cemas.

Pada kondisi seperti itu, kita biasanya selalu menutupi emosi yang sebenarnya. Kita mungkin berusaha untuk selalu tersenyum dan berpikir positif.

Meski berpikir positif adalah cara terbaik mengalihkan perasaan sedih, tetapi tanpa disadari itu sama saja dengan berusaha untuk selalu berpura-pura bahagia.

Padahal, hal ini bisa berdampak serius pada kesehatan mental.
Oleh karena itu, berikut ini tiga bahaya yang bisa terjadi jika Anda terus berpura-pura bahagia.

1. Menekan Emosi Bisa Menjadi Bom Waktu

Menutupi emosi Anda yang sebenarnya dengan senyuman dan berpura-pura bahagia seperti bom waktu yang dapat meledak kapan saja.

Sebuah studi yang diterbitkan di Academy of Management Journal menunjukkan bahwa pekerja yang mencoba memalsukan emosi mereka dan menjalani hari-hari mereka mengalami keadaan emosi yang memburuk dari waktu ke waktu.

BACA JUGA:Merokok dan Asapnya Ternyata Berdampak Pada Kesehatan Mata

2. Percaya pada Kebahagiaan yang Tidak Realistis

Banyak orang berpikir bahwa semakin banyak orang tersenyum, semakin positif perasaan mereka, dan mereka akan semakin bahagia.

Tapi sebuah artikel yang diterbitkan dalam Journal of Experimental Social Psychology menemukan hal sebaliknya.

Kesimpulannya, orang yang sering dipaksa tersenyum justru bisa menjadi bumerang baginya karena itu bukanlah senyuman untuk kebahagiaan yang realistis.

3. Menghalangi Orang untuk Memberikan Dukungan

Ketika kamu terus meyakinkan diri tentang kebahagiaanmu meski kamu tidak merasakannya, maka orang-orang di sekitarmu juga akan memperlakukanmu seolah-olah kamu benar-benar baik-baik saja.

BACA JUGA:Alcaraz Atasi Tekanan dan Mental