Menhub Minta Sebulan 15 Kali Flight Umrah

Hasil Pertemuan Ketua DPRD Sumsel dengan Menhub

Rute Langsung Bandara SMB II-Arab Saudi

PALEMBANG - Persetujuan telah diberikan Menteri Perhubungan (Menhub) RI, Budi Karya Sumadi. Jemaah haji dan umrah Sumsel bahkan Sumbagsel bisa terbang langsung (direct flight) ke Tanah Suci dari Bandara Internasional SMB II.

“Ini merupakan kabar baik bagi masyarakat yang ingin melaksanakan ibadah haji dan umrah,” ujar Ketua DPRD Provinsi Sumsel, Hj RA Anita Noeringhati SH MH. Sebelumnya, penerbangan langsung khususnya untuk umrah dan rute ke luar negeri dari Bandara SMB II sempat disetop lantaran pandemi Covid-19.

Selama dua tahun lebih, pemerintah memperketat keluar masuknya penumpang dari dan ke luar negeri untuk mencegah penyebaran virus korona. Setelah pandemi mereda, November 2022 lalu digelar Focus group discussion (FGD). Membahas aspirasi masyarakat yang ini adanya lagi penerbngan langsung umrah dan juga ke luar negeri dari Bandara SMB II. Juga entry point penerbangan ke luar negeri.

Hal, hasil aspirasi masyarakat itulah yang kemudian diperjuangkan Ketua DPRD Sumsel Hj RA Anita Noeringhati SH MH bersama Ketua DPD Ampuri Sumsel, H Juremi Slamet, Executive GM Bandara SMB II, R Iwan Winaya, serta Kepala Disbudpar Sumsel Dr H Aufa Syahrizal SP MSc ke Menhub Budi Karya Sumadi. Baca juga : Inilah 10 Tempat Wisata Terbaik di Kota Palembang yang Ditetapkan jadi Kawasan Strategis Nasional Baca juga : Kesempatan Emas untuk Kamu, Ada Beasiswa S2 dan S3 ke Negeri Tirai Bambu

Bak gayung bersambut. Menhub didampingi Dirjen Perhubungan Udara, Maria Kristi Endah Murni dan Direktur Angkatan Udara, Putu Eka Cahyadi berikan izin penerbangan umrah secara unlimited.

Kata Anita, dalam perhitungan Amphuri, dalam seminggu bisa dua kali keberangkatan jemaah umrah dari Palembang. Selama ini karena direct flight dari SMB II ditutup, harus terbang melalui Jakarta. Setiap kali terbang sekitar 340 jemaah. “Artinya dalam sebulan delapan kali penerbangan umrah. Tapi Pak Menhub minta diupayakan sebulan 15 kali penerbangan,”  tutur Anita.

Rutenya, bisa dari SMB II langsung ke Jeddah atau Medinah. Yang penting ke Arab Saudi. Mulai kapan? “Semuanya tergantung Amphuri. Kapan mereka akan memberangkatkan jemaah,” tambah Anita.

Disetujuinya direct flight haji dan umrah serta rute ke luar negeri ini tentu menambah nilai plus bagi Bandara SMB II khususnya juga Sumsel umumnya. Pertama, efisiensi biaya dan waktu bagi yang akan berhaji dan umrah. Tidak harus transit dulu ke Jakarta. Keberadaan Bandara SMB II bisa lebih maksimal. Dapat pemasukan dari airport tax. 

Kata Anita, sebelumnya aspirasi ini sudah dibawa ke Menko Perekonomian. Kunjungan waktu itu diterima Deputi III bidang Koordinasi Pengembangan dan Tata Ruang, Dr Ir Wahyu Utomo MS. “Saran mereka, ke Deputi 5 Marves (Kementerian Maritim dan Investasi). Dari Marves meminta penjelasan apa saja peruntukkan SMB II, selain wisata. Misalkan ada produk yang ekspor dan dijual Sumsel ke luar negeri,” tuturnya.

Pertanyaan itu dilayangkan Deputi 5 Marves karenana Presiden berharap devisa tidak ke luar. “Inflasi di Indonesia masih cukup tinggi. Diatas 5 persen. Ada 23 provinsi termasuk Sumsel, tingkat inflasinya tinggi. Untuk bisa membuka direct flight kita harus bisa memperlihatkan ekspor dari Sumsel apa saja. Supaya masyarakat tidak bawa duit keluar, seperti ke Singapura dan Malaysia, untuk belanja,” ungkapnya. Baca juga : Aslinya Ongkos Haji Bukan Naik, tapi Subsidi Nilai Manfaat Dikurangi menuju Istithaah dan Berkeadilan Baca juga : Anda Muslim ? Pahami Posisi Tangan yang Benar Saat Takbir

Anita pun menjelaskan berbagai alasan perjuangan direct flight haji-umrah dari Bandara SMB II ini.”Miris melihat orang tua dari kampung, perjalanan tengah malam. Selepas subuh, mereka harus mengejar pesawat ke Jakarta. Padahal Sumsel sejatinya daerah penyangga empat provinsi yakni Jambi, Lampung, Bengkulu dan Babel,” jelasnya.

Executive General Manager SMB II, R Iwan Winaya membenarkan adanya dukungan dan persetujuan dari Menhub tersebut. "Saya kebetulan ikut dalam pertemuan itu. Pak Menhub telah mengizinkan Bandara SMB II kembali melayani penerbangan langsung umrah," ucapnya.

Ditegaskannya, Bandara SMB II akan selalu siap, baik dari sisi operasional maupun layanan untuk mengantarkan tamu-tamu Allah dari Sumsel ke Tanah Suci. Menurut Iwan, Menhub menegaskan penerbangan umrah dari Palembang unlimited. Tinggal dikoordinasikan waktu dan kuotanya saja.

“Beliau mengatakan kalau lewat Jakarta mahal dan tidak convinience untuk jemaah. Mudah-mudahan bisa 20 flight sebulan dari Palembang,” tambahnya. Ketua DPD Amphuri Wilayah Sumbagsel, H Juremi Slamet, mengatakan, sebelumnya dari Amphuri memang sudah menyampaikan permohonan dan minta fasilitasi Ketua DPRD Sumsel agar ada kembali penerbangan langsung umrah dari Palembang ke Tanah Suci.

“Karena ini sudah menjadi kebutuhan masyarakat, khususnya jemaah umrah,” ujarnya. Menurut Juremi, jumlah jemaah umrah yang berangkat langsung dari Sumsel setiap bulan bisa mencapai 3.000 orang. Belum yang transit dari daerah lain dan mendarat di SMB 2. Bisa mencapai 6.000 orang. “Itu baru yang terbang langsung untuk umrah ke Tanah Suci. Belum lagi untuk penerbangan ke negara lain,” jelasnya.

Terkait ini, ada tiga kementerian terkait. Selain Kemenhub, juga Kementerian Maritim dan Investasi, serta Kemenko Perekonomian. Ditambahkan Juremi, untuk kontrak penerbangan musim umrah dengan maskapai Lion Air hingga 21 April 2023 masih melalui Jakarta.  “Tapi kita berharap untuk flight umrah perdana dari Palembang diharapkan bisa dilakukan 8 Maret nanti,” tambahnya. Baca juga : Harus Tahu dan Jangan Keliru ! Tulisan yang Benar berikut Artinya antara Amin, Aamin, Amiin, dan Aamiin Baca juga : Boleh Diamalkan, Doa Cepat Hamil dan Dapat Keturunan yang Saleh dan Saleha

Sebagai gambaran, minat warga Sumsel untuk berumrah memang tinggi. Sepanjang 2022 lalu saja, ada 11 ribu orang. Itu yang tercatat di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Palembang karena ada 11 ribu dosis vaksin meningitis yang sudah disuntikkan kepada para jemaah. Tapi seiring dengan tidak lagi wajibnya bagi jemaah umrah untuk divaksin meningitis, maka data tercatat menurun. Dari biasanya per hari bisa 250 jemaah, sekarang berkisar 70-100 jemaah per hari.

"Kita apresiasi bagi jemaah umrah yang masih mau vaksin meningitis atas kesadarannya sendiri meskipun sudah tidak diwajibkan," kata Kepala KKP Palembang, Emmilya Rosa, beberapa waktu lalu. Pihaknya mengimbau jemaah tetap vaksin meningitis demi keselamatan. Terutama yang ada penyakit penyerta. (iol/bis/nsw) https://sumateraekspres.bacakoran.co/?slug=sumatera-ekspres-24-januari-2023/

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan