Harga Cabai Tak Terkendali, Tembus Rp90 Ribu/Kg, Dampak Kemarau-Gagal Panen

JUAL BELI : Aktivitas jual beli di pasar tradisional. Setelah beras, kini cabai yang harganya meroket. Gula pasir juga mengekor. Harapan masyarakat, harga berbagai kebutuhan rumah tangga bisa kembali normal dan stabil.-foto : Alfery Ibrohim/Sumateraekspres.id-

Selain itu, kenaikan harga cabai di Pagaralam juga imbas kurangnya pasokan cabai dari luar ke Pagaralam. "Sudah jadi hukum pasar. Kalau pasokan dan stok kurang, harga naik," imbuhnya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel, Ruzuan Effendi mengatakan terjadinya kenaikan harga cabai ini salah satunya dampak musim kemarau yang menyebabkan pasokan dan stok menjadi terbatas. Kendati begitu, dia mengklaim pasokan cabai yang ada di Sumsel dalam kondisi aman. "Kita terus memastikan pasokan cabai ke Sumsel tetap aman, meski jumlahnya terbatas,” ungkapnya.

Dia juga meminta masyarakat agar membeli cabai sesuai dengan kebutuhan saja. Menurutnya ketika nanti musim panen datang pasokan cabai akan melimpah dan harga bisa kembali normal. “Kami imbau masyarakat juga membeli cabai sesuai kebutuhan saja. Jika musim panen cabai nanti dan pasokan melimpah, tentu harganya akan kembali stabil,” pungkasnya. (tin/dik/bis/uni/gti/lid/eno/ald/yun/fad/*)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan