JCH Lansia Jadi Beban, 2 Kali Tes Kesehatan Ketat Sebelum Pelunasan
--
SUMSEL, SUMATERAEKSPRES.ID – Sistem e-hajj untuk pendaftaran dan pemesanan paket haji mulai dibuka 4 November 2023. Sedangkan awal kedatangan jemaah haji di Tanah Suci direncanakan mulai 9 Mei 2024.
Karena itu, Kementerian Agama (Kemenag) RI akan segera mengumumkan nama-nama jemaah calon haji (JCH) yang berhak berangkat ke Arab Saudi tahun depan.
Jemaah harus bersiap. Sebab, dua kali pemeriksaan kesehatan dilakukan di awal. Sebelum pelunasan ongkos haji. Ketentuannya, jika tidak lolos tes kesehatan, maka tak bisa melunasi dan otomatis tidak bisa berangkat ke Tanah Suci.
Ketua KBIH MDU Munawir di Kabupaten OKI, KH Ahmad Munawir mengatakan, pihaknya belum mendapat informasi rencana keberangkatan 9 Mei 2024 JCH. Tapi pihaknya sudah tahu ketentuan dua kali tes kesehatan sebelum melakukan pelunasan Bipih.
BACA JUGA:Sistem E-Hajj Dibuka 4 November, Kemenag Kebut Persiapan Haji 2024
BACA JUGA:Gocekan Aduhai Pak Haji, Cetak Dua Gol tapi Berakhir Imbang 1-1. Ternyata....
“Ini bagus. Tes kesehatan untuk melihat jemaah itu mampu atau tidak berangkat. Ketika jemaah itu sakit, tidak ada pendamping, mohon maaf, bisa mengganggu jemaah lain,” ungkapnya, kemarin.
Evaluasi dari tahun lalu, banyak jemaah lansia yang berangkat, harusnya bisa dibagi dua. Lansia yang sehat dan yang sakit. “Kami sarankan kepada Dinas Kesehatan untuk spesifik membagi jemaah lansia. Yang sehat bisa berangkat. Tapi untuk yang sakit, sebaiknya jangan dipaksakan yang tidak istitha’ah,” bebernya.
Bahkan, untuk jemaah yang dinilai tidak mampu lagi mengurus diri sendiri sebaiknya tidak diberangkatkan. Karena, jika tanpa pendamping seperti musim haji 2023, maka sudah pasti akan menjadi beban petugas, kloter dan jemaah di kloter itu.
KH Munawir mencontohkan, pada pelaksanaan haji 2023 alu, ada seorang jemaah lansia yang sekamar dengannya. “Karena sakit, semua aktivitas dilakukan di kasur, mulai makan, mandi hingga buang air. Selama 40 hari. Kasihan melihatnya. Harapannya, untuk tahun depan betul-betul selektif,” tambahnya.
BACA JUGA:ALHAMDULILLAH. Kuota Haji 2024 Bertambah 20 Ribu. JCH Waiting List Siap–Siap Berangkat
BACA JUGA:Gocekan Aduhai Pak Haji, Cetak Dua Gol tapi Berakhir Imbang 1-1. Ternyata....
Nah, layak tidaknya jemaah berangkat ini sebenarnya tanggung jawab Dinas Kesehatan. “Kalau Kemenag, jemaah sudah masuk asrama haji ya artinya wajib terbang. Tapi yang menyeleksi awalnya adalah Dinas Kesehatan. Semoga ini bisa jadi perhatian serius,” pungkas KH Munawir.
Tapi jika tahun depan kembali ada kuota pendamping untuk lansia, mungkin pemberangkatan jemaah lansia masih bisa sedikit dilonggarkan. “Karena, kalau jemaah lansia itu sakit, ada keluarga yang mendampingi sehingga tidak mengganggu dan jadi beban jemaah lain,” tandasnya.