Pegawai PLN Mengajar di Sekolah Darurat
CIANJUR - PT PLN (Persero) melaksanakan program PLN Mengajar di sekolah dasar yang bangunannya rubuh terkena dampak dari gempa Cianjur. Melalui Program PLN Mengajar, para pegawai PLN membantu anak-anak untuk bisa pulih dari trauma gempa Cianjur.
Kegiatan yang didukung PLN Peduli dan Yayasan Baitul Mal (YBM) PLN ini merupakan bentuk kepedulian dan aksi nyata PLN memulihkan kondisi mental anak-anak. Selain menjadi guru sehari, para pegawai juga mengajak bermain sebagai salah satu bentuk trauma healing bagi anak-anak penyintas gempa Cianjur.
Kirei, siswa kelas 6 SD Citamiang yang lokasi sekolahnya tak jauh dari episentrum gempa merasa senang dengan adanya kegiatan PLN Mengajar. “Alhamdulillah, seneng banget ada kegiatan ini. Bisa main bareng temen-temen, belajar bareng. Paling seneng pas bermain. Pengen lagi ada acara kayak gini,” ungkap Kirei, Sabtu (28/1)
Raki, siswa SD Cimanahayu mengungkapkan rasa senang atas kegiatan PLN Mengajar. ”Saya senang dapat ilmu tentang bahaya kelistrikan dari kakak-kakak PLN. Dapat hadiah juga dari PLN dan YBM. Terima kasih PLN telah memberikan hadiah,” papar Raki.
Harapan besar juga disampaikan Sri Mulyani, guru SD Cimanahayu untuk recovery kondisi setelah gempa melalui PLN Mengajar. “Seluruh bangunan sekolah rusak parah akibat gempa. Anak-anak pun terpaksa belajar di tenda darurat. Namun meski kami korban gempa, anak-anak tetap semangat belajar. Terima kasih PLN sudah datang memberi bantuan untuk anak-anak. Alhamdulillah, mereka tambah semangat. Semoga ke depan bisa terjalin silaturahmi PLN dengan sekolah,” pungkas Sri.
Neius, selaku guru SD Citamiang menambahkan kegiatan PLN Mengajar sangat bermanfaat dalam membantu anak-anak. “Bagus banget. Selain anak-anak main juga ada ilmunya. Tadi saya dengar PLN menyampaikan tentang kelistrikan, jadi anak-anak bertambah pengetahuan. Semoga ke depan sekolah kami segera bisa pulih dan diperbaiki,” ujar Neius.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat, Susiana Mutia menjelaskan kegiatan mengajar ini atas inisiatif para pegawai PLN sendiri. “Gempa mengakibatkan kesedihan bagi semua pihak, khususnya anak-anak. Ruang kelas yang rusak parah menyebabkan proses belajar mengajar menjadi terganggu. Mereka pun kelompok yang rentan terkena masalah psikologis pasca gempa. Oleh karena itu, PLN sebagai satuan tugas BUMN turut mendukung pemulihan mereka,” kata Susiana.
Dia pun berharap hadirnya pegawai PLN yang mengajak belajar sambil bermain dapat memberikan sedikit hiburan dan mengurangi rasa trauma anak-anak sehingga mereka kembali semangat dan ceria. (dik/fad)