Mana yang Lebih Baik antara Fixed Mindset dan Growth Mindset?
Mana yang Lebih Baik antara Fixed Mindset dan Growth Mindset? Foto: Ilustrasi Canva--
Orang-orang dengan growth mindset melihat kegagalan sebagai peluang untuk belajar dan tumbuh. Mereka memahami bahwa kesalahan adalah bagian normal dari proses pembelajaran dan bahwa usaha adalah kunci untuk meraih potensi maksimal.
Dalam hal tantangan, individu dengan growth mindset tidak hanya menerima tantangan, tetapi mereka juga melihatnya sebagai kesempatan untuk mengembangkan keterampilan baru.
Mereka yakin bahwa mereka bisa tumbuh dan berkembang jika bersedia berusaha. Mereka tidak takut menghadapi hal-hal baru atau sulit.
Ketika mendapatkan kritik, orang dengan growth mindset melihatnya sebagai kesempatan untuk perbaikan. Mereka siap menerima umpan balik agar dapat terus berkembang.
Ciri-Ciri Orang dengan Fixed Mindset
Bagaimana kita mengenali orang-orang yang memiliki fixed mindset? Berikut adalah beberapa ciri-ciri umum yang mungkin dimiliki oleh individu dengan fixed mindset:
- Menghindari Tantangan: Orang dengan fixed mindset cenderung menghindari situasi atau tugas yang dianggap sulit dan berpotensi mengungkapkan keterbatasan mereka. Mereka lebih suka berada dalam zona nyaman daripada mengambil risiko dan menghadapi tantangan.
- Takut Kegagalan: Kegagalan dianggap sebagai hal yang merendahkan dan mengancam bagi orang dengan fixed mindset. Mereka cenderung menghindari usaha yang bisa berakhir dengan kegagalan, karena mereka takut ini akan membuktikan bahwa kemampuan mereka terbatas.
- Mencari Validasi Eksternal: Orang dengan fixed mindset mungkin sangat membutuhkan validasi dari orang lain agar merasa lebih baik. Mereka cenderung mencari pujian dan pengakuan sebagai konfirmasi bahwa mereka memiliki nilai.
- Menganggap Kemampuan Sebagai Atribut Tetap: Orang dengan fixed mindset percaya bahwa kemampuan, kecerdasan, dan bakat adalah atribut tetap yang tidak dapat diubah. Pandangan ini menyebabkan mereka merasa terbatas pada potensi mereka saat ini.
- Merasa Tersaingi dengan Orang Lain: Orang dengan fixed mindset mungkin cenderung merasa tidak nyaman atau bahkan cemburu ketika melihat orang lain sukses atau memiliki prestasi. Kesuksesan orang lain dianggap sebagai ancaman terhadap pandangan mereka tentang diri sendiri.
BACA JUGA:Merubah Hidup Bisa Dimulai dari Mindset, Ini yang Harus Dimiliki
BACA JUGA:Bahagia Tanpa Medsos dan Internet, Inilah Fakta Menarik Kehidupan Pemuda Zaman Dulu
Contoh Pola Pikir Fixed Mindset
Mari kita lihat beberapa contoh situasi atau pernyataan yang mencerminkan pola pikir fixed mindset:
- Menghindari Tantangan: Seseorang yang memiliki fixed mindset mungkin akan menghindari mengambil tugas baru atau pekerjaan yang berada di luar bidang keahliannya. Hal ini karena mereka takut tidak akan berhasil atau gagal.
- Percaya pada Bakat Bawaan: Seseorang dengan fixed mindset mungkin akan berpendapat bahwa semua kemampuan adalah bakat bawaan. Misalnya, orang yang tidak memiliki kemampuan matematika, tidak akan pernah bisa menguasainya.
- Takut Kegagalan: Seorang mahasiswa dengan fixed mindset mungkin akan merasa terlalu takut untuk mengikuti ujian yang sulit. Hal ini karena mereka khawatir tidak akan mendapatkan nilai baik dan ini akan mengungkapkan bahwa mereka tidak pintar.
- Menghindari Umpan Balik Negatif: Seseorang dengan fixed mindset mungkin tidak akan meminta umpan balik pada proyek yang sedang dikerjakan. Hal ini karena ia takut mendengar kritik atau saran untuk perbaikan.
- Mengatakan "Saya Tidak Pernah Bisa" tanpa Usaha: Contoh lain pola pikir fixed mindset adalah ketika seseorang berkata, "saya tidak pernah bisa menggambar" tanpa mencoba untuk belajar atau mempraktikkan keterampilan tersebut.
Cara Mengubah Fixed Mindset Menjadi Growth Mindset
Apakah kamu merasa bahwa pola pikir cenderung fixed mindset? Jangan khawatir, karena pola pikir bukanlah sifat bawaan yang tidak dapat diubah.
Kamu dapat mengubahnya dan memanfaatkan manfaat dari growth mindset. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat kamu ambil untuk merubah fixed mindset menjadi growth mindset:
- Kesadaran: Langkah pertama adalah menyadari pola pikir saat ini. Refleksikan bagaimana merespon tantangan, kegagalan, atau pujian. Apakah Anda cenderung merasa terbatas atau melihatnya sebagai peluang untuk belajar?
- Ubah Dialog Internal: Perhatikan dialog internal. Gantikan pemikiran negatif atau self-doubt dengan afirmasi positif. Alihkan dari "saya tidak bisa melakukannya" menjadi "saya mungkin belum bisa melakukannya sekarang, tetapi saya bisa belajar dan berkembang."
- Terima Kegagalan sebagai Pembelajaran: Lihatlah kegagalan sebagai kesempatan untuk belajar dan tumbuh. Identifikasi apa yang dapat dipelajari dari setiap pengalaman, bahkan yang tidak berhasil. Ini akan membantu mengatasi rasa takut akan kegagalan.
- Ambil Tantangan: Keluar dari zona nyaman dan terima tantangan baru. Meskipun mungkin sulit pada awalnya, melangkah keluar dari zona nyaman akan membantu mengembangkan keterampilan dan keyakinan diri.
- Pembelajaran Kontinu: Pertimbangkan pembelajaran sebagai perjalanan seumur hidup. Teruslah mencari peluang untuk belajar dan berkembang, baik melalui buku, kursus, atau pengalaman baru.
BACA JUGA:Mencapai Keseimbangan Hidup Ala Dikta, Jangan Terlalu Lapar dan Jangan Terlalu Kenyang
BACA JUGA:Hidup Bertetangga yang Baik untuk Kebahagiaan Bersama