Siap Bangun Sumur Bor di Sekolah

SUAPI SISWA: Pj Gubernur Sumsel, Ahmad Fatoni, menyuapi siswa SDN 118 Palembang dalam kegiatan ”Dapur Masuk Sekolah” yang diinisiasi oleh Kodam II Sriwijaya, kemarin.-foto : kris/sumeks-

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Dapur Masuk Sekolah menjadi program unggulan Kodam II Sriwijaya dalam upaya mendukung pengentasan masalah stunting. Kepala Sekolah SDN 118, Novilia Sari, sangat mengapresiasi program ini karena bertujuan meningkatkan pengetahuan dan kesejahteraan anak-anak di sekolah mereka, serta menjadi pilar bagi generasi mendatang.

Namun sejauh ini sekolah yang ia pimpin menghadapi tantangan unik. Sekolah tak memiliki akses ke pasokan air bersih (PDAM). Mereka bergantung pada air sumur sebagai satu-satunya sumber air yang tersedia. "Fasilitas yang kami gunakan adalah air sumur serta air Sukomoro. Biaya operasional membeli air Sukomoro untuk mengisi tangki sekolah cukup tinggi, sekitar Rp300 ribu per minggu," ungkapnya.

Melihat hal itu, lewat program Dapur Masuk Sekolah, Pangdam II Sriwijaya Mayjend TNI Yanuar Adil menawarkan solusi bagi sekolah berupa pembangunan sumur bor. "Kami siap memberikan tenaga dan sumber daya yang diperlukan untuk menyambungkan air bersih melalui sumur bor. Hal ini akan memenuhi kebutuhan dasar anak-anak dan membantu mereka dalam belajar dengan lebih baik," ujarnya. 

Program Dapur Masuk Sekolah sendiri inisiatif Panglima Kodam II Sriwijaya, Yanuar Adil dibiayai oleh beberapa BUMN. “Saat ini kita tengah menghadapi bonus demografi yang diperkirakan mencapai puncaknya tahun 2045. Anak-anak SDN 118 salah satu yang menjadi fokus utama,” lanjutnya. 

Banyak di antara mereka berasal dari keluarga kurang mampu dan beberapa bahkan jarang mendapat makanan gizi tambahan. "Program ini telah berjalan 1,5 bulan dan telah mencapai lima provinsi terpencil. Biasanya kegiatan ini diadakan hari Jumat, namun kami memutuskan menggelarnya hari ini (kemarin, red)," jelasnya.

Penjabat (PJ) Gubernur Sumsel, Ahmad Fatoni memberikan dukungan penuh atas inisiatif ini. Ia menggaris bawahi pentingnya kegiatan ini dalam meningkatkan kesejahteraan anak-anak dan memastikan anak-anak tumbuh sehat. "Anak-anak harus dibiasakan makan sehat dan ini sangat dipengaruhi lingkungan keluarga dan sekolah. Kesehatan makanan adalah hal yang krusial," ungkapnya.

Poin utama program Dapur Masuk Sekolah adalah mengenalkan pola makan sehat pada anak-anak. "Makanan harus dilihat dari sudut pandang kesehatan. Harga bukanlah segalanya, yang terpenting makanan sehat untuk hidup yang sehat serta disiplin harus menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari," tambahnya. 

Fatoni juga mengajak masyarakat tidak membakar sampah, karena praktik ini dapat menghasilkan polusi udara dan berdampak buruk bagi kesehatan. Program ini mencoba menciptakan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan di sekitar sekolah. Inisiatif ini mencerminkan komitmen Kodam II Sriwijaya dan mitra-mitra perbankan untuk meningkatkan pendidikan, kesejahteraan, dan kesehatan anak-anak di SDN 118 serta memberikan kontribusi positif bagi perkembangan masyarakat. (iol/fad)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan