Santri Ini Jadi Trauma, Lagi Tidur Diduga Dibakar Temannya

LUKA BAKAR: Korban RAR mengalami luka bakar di paha dan tangan, sebut dibakar lagi tidur oleh temannya sesama mondok. -FOTO: IST-

Luka Bakar di Paha dan Tangan

Ibu Korban Buat Laporan ke Polisi

 

PALEMBANG – Orang tua dari santri yang coba dibakar temannya mondok, akhirnya melapor ke Polrestabes Palembang, Rabu (18/10) malam. Sebab korban RAR (14) yang sedang tidur, dibakar hingga mengalami luka bakar pada bagian paha dan tangannya.

Kartini (37), memilih melapor ke polisi, karena menilai pihak pondok pesantren (ponpes) itu lepas tangan. “Bukannya memberikan solusi, malahan pihak ponpes seolah tidak tahu apa yang terjadi saat itu,” sesalnya, membuat laporan polisi di SPKT Polrestabes Palembang.

BACA JUGA:Jadi Budak Sabu dan Judi Slot, Apa Saja Dilakukan. Motor Teman pun Digadaikan

BACA JUGA:Kelar Setor Foto, Motor Jurnalis Raib Digondol Kawanan Pencuri

Peristiwa itu berlangsung Selasa (17/10), sekitar pukul 00.30 WIB. Tempat anaknya menimba ilmu, sebuah ponpes daerah Sako, Palembang.  “Pagi itu saya lagi di pasar, dapat telepon dari ibu saya. Bilang anak saya pulang, mengalami luka bakar,” jelasnya.

Kartini bergegas pulang ke rumah. Anaknya cerita, bahwa saat dia sedang tidur dibakar oleh temannya di ponpes.  “Setelah saya periksa, memang benar ada bekas luka bakar di paha dan tangan anak saya,” terangnya.

  Korban langsung dibawanya berobat ke RS Karya Asih, Sematang Borang. Setelah itu, Kartini mendatangi ponpes tempat anaknya sekolah. Meminta penjelasan apa yang terjadi. Namun, sikap pihak ponpes membuatnya kecewa. 

“Maka saya putuskan membawa kasus ini ke jalur hukum. Harapannya pelaku segera ditangkap, bertanggung jawab atas perbuatannya. Yang buat saya sakit hati, hal itu dilakukan saat anak saya lagi tidur," ucapnya sedih.

  Paman korban, Andre, mengaku baru dapat kabar dari ibunya korban, Kamis (19/10) pagi. “Katanya RAR dibakar temannya, belum tahu siapa orangnya. Sebab dalam kamar itu kondisi gelap, ada beberapa orang temannya,” ungkapnya.

Lanjut Andre, setelah kejadian itu, pihak ponpes hanya mengirim pesan melalui whatsapp grup. Mengatakan semua itu tidak benar. “Ini yang buat kami kecewa, bukannya punya iktikad baik mengobati keponakan saya yang sakit akibat dibakar, namun sudah membantah,” sesalnya.

Bahkan, sambung Andre, pihak ponpes juga dalam pesan berantai akan menggugat para pihak yang memviralkan ini semua. Seperti diketahui, kabar dibakarnya korban RAR itu tersebar di media sosial, Rabu (18/10).  “Tapi ayuk ipar saya (Kartini), sudah lapor polisi,” tegasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan