Belajar Kelola Kampung Menjadi Lebih Kreatif

*Studi Tiru Para Pemenang Lomba Kampung Kreatif Palembang ke Desa Wisata Cikolelet, Serang Banten

Para pemenang Lomba Kampung Kreatif Kota Palembang 2023 melakukan study tour ke Desa Wisata Cikolelet di Kota Serang, Provinsi Banten pada 16-18 September 2023 lalu. Ini sebagai bentuk apresiasi Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Palembang sebagai penyelenggara sekaligus peme- nang bisa belajar dari desa wisata yang sudah menang di tingkat nasional itu. Kepala Bidang Ekonomi Kreatif (Ekraf) Dispar Palembang, Maulidia Wahyuni mengatakan dalam kunjungan ini, para pemenang berdiskusi dan melihat langsung Desa Wisata Cikolelet. Bagaimana Pemda, Pokdarwis, dan masya- rakatnya mengelola desa wisata ini sehingga berkembang dengan baik.
“Dari kunjungan itu, para pengelola kampung kreatif di Kota Palembang bisa belajar mengelola kampungnya sehingga menjadi lebih baik dan populer,” tuturnya.
Berbagai atraksi pun disajikan saat rombongan masuk ke desa wisata ini di hari pertama. Seperti adanya atraksi ram- pak qasidah. Di hari kedua, para pemenang mengikuti kegiatan tablig akbar, berkeliling kampung kreatif, fun games, dan melakukan atraksi angklung. Dan hari terakhir, rombongan menyempatkan berkunjung ke Pemkab Serang, Banten serta berwisata ke kawasan Istana Surosowan dan belanja oleh-oleh. Kunjungan rombongan disambut Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Serang, H Anas Dwi Satya Prasadya SSos MSi. Diakuinya, Desa Wisata Cikolelet kini menjadi destinasi unggulan pariwisata nasional. Desa Wisata Cikolelet Kecamatan Cinangka dan Sukarame Kabupaten Pandeglang berhasil meraih 2 trofi dalam malam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 yang digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi. Pada Desa Cikolelet terdapat banyak tradisi budaya, kesenian tradisional, objek wisata alam dan buatan serta potensi ekonomi kreatif dan kulinernya. Ifran Sukaidi, pemenang peserta lomba kampung kreatif asal Kecamatan Ilir Timur 1 Palembang mengakui potensi luar biasa yang dimiliki Desa Cikolelet.
“Ada banyak hal positif yang sangat mengesankan di kampung tersebut,” ujarnya.
Ifran mengungkapkan, warga Desa Cikolelet memiliki kemampuan luar biasa dalam memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Salah satu contohnya adalah bambu, yang dapat digunakan untuk membuat berbagai macam produk, seperti gapura atau berbagai kerajinan tangan untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Ifran menekankan pentingnya pendidikan dan pelatihan kepada masyarakat setempat untuk mengajarkan mereka cara memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitar mereka. Contohnya, ban bekas yang banyak tersedia di Kecamatan IT 1 bisa diolah menjadi berbagai produk kreatif yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat setempat. “Dengan memberikan pendidikan dan pelatihan, kami berharap masyarakat setempat dapat mengembangkan keterampilan mereka dalam menciptakan kerajinan tangan yang dapat menjadi sumber tambahan pendapatan bagi mereka,” kata Ifran, merinci rencananya untuk memberikan kontribusi positif bagi kampungnya dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. (tin)  

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan