Parahnya Sepakbola Indonesia, Empat Wasit Liga 2 jadi Tersangka Pengaturan Skor, Siapa Saja Mereka?
JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Kembali, sepakbola Indonesia menghadapi masalah serius, dan kali ini sorotan tertuju pada wasit Liga 2. Satgas Anti Mafia Bola Polri telah menetapkan empat orang wasit sebagai tersangka dalam dugaan pengaturan skor atau match fixing yang mengguncang dunia sepakbola tanah air. Menurut laporan dari disway.id, keempat wasit tersebut hanya diidentifikasi dengan inisial: M sebagai wasit utama, E sebagai asisten wasit 1, R sebagai asisten wasit 2, dan A sebagai wasit cadangan. Mereka semua menjadi bagian dari kontroversi pengaturan skor Liga 2 yang terjadi pada November 2018. Kasatgas Anti Mafia Bola, Irjen Asep Edi Suheri, memberikan penjelasan yang mencengangkan kepada awak media pada Rabu, 27 September 2023. "Kami sampaikan bahwa diketahui terdapat wasit yang terindikasi terlibat dalam praktik match fixing pada pertandingan Liga 2 antara klub X melawan klub Y pada November 2018," ujar Irjen Asep. BACA JUGA : Langkah Taktis Sriwijaya FC: Menambah Kekuatan Jelang Pertarungan Sengit Lawan Traktor Kuning di Liga 2 Selain empat wasit tersebut, terdapat juga enam tersangka lainnya yang ikut terlibat dalam skandal ini. Mereka adalah K, A, M, E, R, dan A, yang diduga merupakan oknum dari klub sepakbola yang menyuap para wasit untuk memanipulasi skor pertandingan. Berdasarkan hasil penyelidikan, uang suap yang bersangkutan serahkan kepada para wasit mencapai angka fantastis, yakni sekitar Rp 1 miliar untuk sejumlah pertandingan. BACA JUGA : RESMI! Kembalinya Jersey Legend Sriwijaya FC Warna Kuning dan Hijau untuk Liga 2 Musim 2023/2024 Berdasarkan hasil penyelidikan dan pengidikan ditemukan fakta modus operandi yang dilakukan oleh pihak klub adalah melobi atau meminta bantuan kepada perangkat wasit. "Untuk memenangkan pertandingan salah satu klub dengan memberikan iming-iming hadiah berupa uang," ungkap Irjen Asep. Para oknum klub sepakbola yang terlibat dalam skandal ini bahkan mengaku secara terbuka bahwa mereka mendekati para wasit di hotel tempat para wasit menginap.