Harga Beras Naik, Dambakan Operasi Pasar
MUARA ENIM , SUMATERAEKSPRES.ID– Kenaikan harga komoditas beras dua pekan terakhir ini sangat dirasakan warga dan pedagang di pasaran Muara Enim.
Bahkan akibat kenaikan tersebut, konsumen mengeluh sebab kenaikan beras cukup signifikan hingga mencapai sekitar 20 persen dari harga sebelumnya.
"Kami minta pemerintah secepatnya menggelar pasar murah untuk menstabilkan harga beras tersebut, sebab beras adalah makan pokok," ujar Iwan (45) yang sehari-hari kerja serabutan, Minggu (10/9).
Menurutnya penghasilannya sehari-hari idak menentu karena kerja serabutan.
Dahulu ia beli beras dusun karena paling murah Rp9-10 ribu per kg dan kadang-kadang beli beras Bulog yang 5 kg Rp45 ribu.
“Itupun belinya ketengan (kiloan), tergantung pendapatannya.
Namun kalau sekarang beras dusun sudah ikut naik menjadi Rp14 ribu per kg, temasuk beras Bulog sudah ikut naik juga Rp60 ribuan per 5 kg,” katanya.
Karena itu, ia mengeluhkan beras murah dari Bulog. "Mana beras Bulog yang katanya murah, tetapi kenyataannya kami masih beli mahal dan susah lagi didapat," harapnya.
Senada, Enim Arsis (50) pedagang beras di Pasar Inpres Muara, mengatakan untuk saat ini harga beras memang terus mengalami kenaikan.
Bahkan saat ini sudah bukan lagi kenaikan harga, namun sudah berubah harga karena kenaikan yang cukup tinggi.
Seperti harga beras 1 karung beras isi 10 kg dari semula Rp108 ribu naik sampai Rp142 ribu.
Harga beras Bulog dari 1 karung isi 5 kg Rp45 ribu juga mengalami kenaikan hingga Rp60 ribu berarti ada kenaikannya Rp15 ribu.
Kenaikan yang tidak menentu tersebut, kata dia, tentu menyulitkan kami pedagang, karena bisa jual namun tidak bisa beli lagi sebab harganya sudah naik lagi sehingga harus tambah modal terus.
"Naiknya capai 20 persen. Misal modal awal Rp100 ribu dan kita juga Rp105 ribu, namun ketika akan beli ternyata sudah naik menjadi Rp110 ribu untuk modal awalnya.
Kenaikan tersebut tiap hari naiknya tidak menentu. Kenaikan terasa awal September hingga sekarang," tegasnya.
Karena kenaikan harga ini, lanjutnya, para pedagang mampu jual tapi susah beli, karena harga yang terus naik, bayangkan saja hari ini menjual namun ketika belanja beras sudah alami kenaikan, jadi tidak ada untung kadang malah buntung.