Nanas Prabumulih “Dilirik” Negeri Jiran Malaysia

*Bakal Jalin Kerjasama, LPNM Kementerian Pertanian dan Keterjaminan Makanan Malaysia Kunjungi Prabumulih

*Tertarik Industri Hilir Nanas dan Pengolahan Serat Daun Nanas Menjadi Benang

PEMERINTAH KOTA, SUMATERAEKSPRES.ID -  (Pemkot) Prabumulih menerima kunjungan kerja Lembaga Perindustrian Nanas Malaysia (LPNM) Kementerian Pertanian dan Keterjaminan Makanan Malaysia, Rabu (6/9).

Bertempat di ruang rapat lantai I Pemkot Prabumulih, tim disambut Wali Kota Prabumulih Ir H Ridho Yahya MM dan Wakil Wali Kota Prabumulih H Andriansyah Fikri SH beserta kepala OPD, Camat dan Lurah.

Usai mendengarkan paparan dan program kerja Pemkot Prabumulih, tim kemudian diajak mengunjungi kebun nanas sekaligus tempat budidaya nanas di Desa Pangkul, Kecamatan Cambai, Kota Prabumulih.

Hamparan kebun nanas yang luas dan bisa mencicipi langsung buah nanas yang manis khas kota Prabumulih, Tim ini juga melihat langsung proses budidaya serat daun nanas yang diolah menjadi benang. Bertolak ke Pendopoan Rumah Dinas, sudah ada puluhan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) perwakilan setiap Kecamatan yang menampilkan hasil produknya, kebanyakan berbahan dasar nanas dan olahan nanas, salah-satunya baju serat daun nanas dan baju dengan pewarna limbah nanas.

YBrs Tuan Haji Sheikh Umar Bagharib bin Ali, Ketua LPNM Kementerian Malaysia mengaku sengaja datang ke Prabumulih untuk melihat industri nanas khususnya industri hilir.

"Kita sudah biasa dengan buah nanas, tapi kita tertarik dengan pembuatan benang nanas di kota Prabumulih," sebutnya.

Pihaknya sudah melihat bagaimana proses pembuatan benang nanas sekaligus akan menjalin kerjasama antara Malaysia dan Prabumulih khususnya di Provinsi Sumatera Selatan tentang produk nanas di Malaysia dan juga akan dimanfaatkan di Indonesia.

Pihaknya sengaja memilih kota Prabumulih, karena mendapati bahwa ekspor nanas di Indonesia banyak berasal dari Sumsel dan salah-satunya dari kota Prabumulih.

"Kita juga pernah beberapa kali mendapatkan kunjungan dari Indonesia dan kita melakukan kunjungan balasan untuk belajar lebih terperinci lagi dan melihat prospek yang ada di Indonesia," sambungnya.

Setelah melakukan kunjungan, dia mengatakan ada kekuatan dan kekurangan penanaman nanas di Malaysia.

"Tapi disini kita melihat kekuatannya adalah dari segi produksi hiliran mulai dari penanaman sehingga mendapatkan buah dan hasil nya itu diolah dan disini kita lihat dari Malaysia bisa belajar di Indonesia seperti produk nanas diolah menjadi benang," bebernya.

Dengan hasil karya tersebut, tentunya Negara Malaysia bisa belajar ke Indonesia untuk produksi Nanas.

"Yang di Malaysia boleh belajar daripada Indonesia, antaranya produk daripada serat daun nanas dibuat menjadi benang untuk dibuat berbagai produk," tuturnya.

Lalu, kerjasama seperti apa yang nantinya akan dilakukan? Sheikh Umar menuturkan pihaknya masih akan melihat perkembangan kedepan, namun tentunya akan berupaya untuk memajukan industri Nanas.

"Nanti kita pulang nanti, kita lihat apakah bentuk kerjasama yang boleh (bisa,red) kita lakukan untuk sama-sama bekerja sama untuk industri nanas," jelasnya. (chy/adv)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan