Terapkan Kurikulum Merdeka
OKU TIMUR , SUMATERAEKSPRES.ID- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan OKU Timur kini telah menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar.
Plt Kasi Kurikulum, Bidang Dikdas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan OKU Timur, Sunardi, mengatakan, penerapan tersebut untuk tingkat SD-SMP di Se-Kabupaten OKU Timur.
"Per ajaran baru 2023/2024 semua SD-SMP, baik negeri maupun swasta, telah menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar," kata Sunardi, Minggu 3 September 2023.
Hanya saja, lanjutnya, penerapan di setiap sekolah tidak semuanya full 100 persen. Melainkan bertahap.
Jumlah sekolah dasar negeri dan swasta di OKU Timur sebanyak 394 sekolah, sedang SMP negeri dan swasta sebanyak 92 sekolah. Tersebar di 20 Kecamatan di OKU Timur.
"Penerapan bertahap, misalnya sekolah yang menerapkan kurikulum belajar di tahun ini baru berlalu kelas 1 dan 4 untuk SD dan kelas 7 untuk tingkat SMP," jelasnya.
Namun pada Sekolah Penggerak SD dan SMP angkatan pertama sudah full menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar Sementara Sekolah Pengerak angkatan kedua untuk SD menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar untuk kelas 1, 2, 4 dan 5, sedangkan SMP kelas 7 dan 8. Angkatan ketiga ketiga itu kelas 7 untuk SMP dan kelas 1 dan 4 untuk SD.
“Kurikulum Merdeka Belajar ada dua sistem, pertama dari jalur program sekolah penggerak (PSP), kedua jalur inplementasi kurikulum merdeka (IKM),” jelasnya.
Program sekolah penggerak ini seleksi melaui Kemendikbud RI. Kegiatan Kurikulum Merdeka Belajar pada sekolah penggerak didampingi oleh Kemendikbud melalui Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Sumsel.
Sedangkan bagi sekolah bukan penggerak itu menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar secara mandiri. Namun guru mengikuti program guru merdeka belajar yang disediakan oleh Kemendikbud secara daring. Memanfaatkan platform merdeka belajar dari Kemendikbud.
Mata pelajaran sama, hanya saja teknik pembelajaran berbeda. Kalau Kurikulum 2013 sebelumnya berpusat pada guru, Kurikulum Merdeka berpusat di peserta didik.
Kalau kurikulum sebelumnya untuk menggunakan pendidikan karakter, pada Kurikulum Merdeka Belajar meggunakan Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), yang berbentuk project.
"Jadi di situ beberapa komponen misalnya siswa diberi tugas yang bertahap yang akhirnya bentuk produk maupun keperibadian," jelas Sunardi seraya menargetkan, tiga tahun ke depan semua sekolah sudah full menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar.(lid)