NGAWI – Tabrakan itu terjadi begitu cepat. Nyoto Prasetyo, seorang penumpang baru sadar setelah wajahya penuh pecahan kaca mobil. Pria 55 tahun itu yang terbangun dari tidurnya itu merasakan sakit. Dia penumpang yang duduk di kursi bagian belakang.

“Baru sebentar saya naik bus,” katanya, Kamis (31/8).

Yang ia maksud, bus Sugeng Rahayu plat nopol W 7572 UY. Bus itu sopirnya Agus. Kamis dinihari itu, sekitar pukul 05.15 WIB, tabrakan dengan bus Eka S 7551 US yang sopirnya Catur. Saat itu, bus Sugeng Rahayu bus yang melaju ke arah Solo. Sedangkan bus Eka menuju Surabaya. Tabrakan terjadi di Jalan Raya Ngawi–Maospati Km 9-10, Desa Tambakromo, Kecamatan Geneng, Ngawi, Jawa Timur. Tiga orang meregang nyawa di lokasi kejadian. Para korban, sopir kedua bus yang adu banteng. Juga seorang penyeberang jalan, Atik Sujiati (57). Kernet bus Sugeng Rahayu, M Pariyanto dalam kondisi kritis. Sementara 15 penumpang lain dari kedua bus mengalami luka berat dan ringan. Nugroho, warga di sekitar lokasi melihat, tabrakan terjadi setelah bus Eka banting setir ke kanan karena menghindari Atik yang sedang menyeberang. Dari arah berlawanan datang bus Sugeng Rahayu. Akibatnya, tabrakan tak bisa terelakkan. Saking kerasnya tabrakan itu, bagian atas dan kanan bus Sugeng Rahayu sampai terlepas dari rangka. Sedangkan bodi depan kanan bus Eka hancur. Untung saja, pagi itu kedua bus tidak terlalu banyak mengangkut penumpang. Dalam bus Sugeng Rahayu ada ada delapan penumpang, tidaktermasuk tiga kru. Sedangkan dalam bus Eka hanya tujuh orang di luar kru. Ditlantas Polda Jatim yang dapatkan informasi langsung menuju tempat kejadian perkara (TKP). Juga tim traffic accident analysis (TTAA). Kasi Tatib Subdit Gakkum Ditlantas Polda Jatim Kompol Rini Pamungkas enggan berandai-andai mengenai penyebab lakajol bus Eka dan Sugeng Rahayu tersebut. ’’Kami tidak bisa berasumsi. Data yang dihimpun sementara ini baru memunculkan dugaan-dugaan,’’ terangnya.