Menelusuri Jejak Sejarah Sungai Kelingi, Simbolisme dan Arti yang Tersembunyi
Menelusuri Jejak Sejarah Sungai Kelingi, Simbolisme dan Arti yang Tersembunyi LUBUKLINGGAU, SUMATERAEKSPRES.ID - Menelusuri jejak sejarah Sungai Kelingi, sebuah anak sungai yang mengalir melintasi wilayah Rejang Lebong di Provinsi Bengkulu-Lubuklinggau dan Musi Rawas (Mura) di Provinsi Sumsel, memiliki makna yang unik dalam budaya setempat. Nama "Kelingi" bukan hanya merujuk pada sungai itu sendiri, tetapi juga menjadi nama marga yang memiliki arti yang belum sepenuhnya mayoritas penduduk Lubuklinggau dan Musi Rawas pahami. Seorang warga bernama Gunawan dari Kota Lubuklinggau menjelaskan bahwa Sungai Kelingi memiliki peran penting sebagai ikonik bagi masyarakat setempat. Nama "Kelingi" juga menjadi basis untuk marga atau kelompok populasi tertentu. Serta menjadi nama beberapa tempat seperti Kecamatan Sindang Kelingi di Rejang Lebong dan Kecamatan Muara Kelingi di Musi Rawas. BACA JUGA : Sensasi Unik Air Terjun Kelat, Kandungan Sulfur Belerang Ciptakan Pengalaman Wisata yang Berbeda Gunawan menyampaikan bahwa meskipun kata "Kelingi" memiliki arti "sungai" dalam bahasa setempat, makna yang lebih dalam dan akar sebenarnya tidak jelas. Menariknya, dalam literatur suku ulu seperti bahasa lembak, kata ini tidak lazim ditemukan. Sungai Kelingi memiliki nilai historis yang signifikan karena dulu berfungsi sebagai jalur transportasi utama. Namun, saat ini sungai tersebut sudah pendangkalan dan tidak ada lagi kapal atau perahu yang melintas. Beberapa tokoh lokal, seperti mantan Kadisdik dan kebudayaan Kota Lubuklinggau, H Dian Chandra, mengusulkan perlunya penelitian lebih lanjut untuk menggali informasi seputar Sungai Kelingi ini. Meskipun demikian, selama ini belum ada kajian mendalam terkait makna dan simbolisme di balik nama "Kelingi." BACA JUGA : Ngeri! Penjual Tahu Nyaris Kehilangan Nyawanya Usai Mendapat Serangan Begal, Kini Tangannya Nyaris Putus Makna kata "Kelingi" sendiri memiliki variasi dalam berbagai bahasa. Dalam bahasa Melayu, dapat bermakna "keriting," "lingkaran," "menggumpal," atau "menghimpun."