https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Proyek IPAL Tinggal Finishing

*Tirta Musi Mulai Susun Tarif

PALEMBANG - Pengolahan air limbah diyakini bisa memberikan multi efek, mulai dari kesehatan, ekonomi, hingga kualitas hidup atau lingkungan. Tapi keberhasilan proyek Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang saat ini tengah dikerjakan Pemkot Palembang sangat tergantung pada demand (permintaan) masyarakat Kota Palembang sendiri.

Sekretaris Pertama Infrastruktur Kedutaan Besar Australia, Gerard Cheong, mengatakan, progres kontruksi IPAL Sei Selayur kerjasama Pemkot Palembang dengan Pemerintah Australia ini sudah 90 persen. "Tinggal 10 persen lagi, sifatnya finishing saja seperti perpipaan dan penghias," ujarnya, kemarin.

Dia menerangkan kemitraan yang dijalin dalam pengolahan air limbah diharapkan bisa menjadi rule model atau percontohan pengolahan air limbah kota-kota yang ada di seluruh Indonesia nantinya. Walaupun akan cukup susah karena butuh komitmen kepala daerah dan stakeholder terkait, seperti Perumda Tirta Musi sehingga pengolahan air limbah di Palembang juga dapat direalisasikan. "Memang susah tapi ini model pertama," katanya. Baca juga : Anda Muslim ? Pahami Posisi Tangan yang Benar Saat Takbir Baca juga : Banyak Banget, Dalam Sehari Sampah di Palembang Capai 1.000 Ton

Dijelaskan, limbah yang diolah IPAL Sei Selayur dari rumah tangga yang tersambung jaringannya, masuk ke IPAL Sei Selayur. Setelah diolah akan dikembalikan lagi ke sungai dalam kondisi yang sudah baik atau tidak lagi berbentuk limbah. "Hasil pengolahan air limbah ini tidak lagi mencemari sungai, sehingga memberi banyak dampak (multi efek), baik secara ekonomi, kesehatan, pariwisata, dan lain-lain," jelasnya lagi.

Dia mencontohkan, dampak bagi ekonomi dimana ketika Sungai Musi menjadi lebih bersih dapat mewujudkan cita-cita Pemkot Palembang mewujudkan pariwisata sungai dan mendatangkan wisatawan. Ketika orang datang ke Palembang, mereka tak hanya menikmati makan pempek saja juga dapat berwisata di Sungai Musi. Tentu saja ini makin menggeliatkan ekonomi dari sektor pariwisata.

"Di bidang kesehatan, tanpa kita sadari limbah telah membuat orang sakit. Tentu kalau semua jadi bersih, masyarakat juga akan lebih sehat," tuturnya. IPAL Sei Selayur, kata Gerard, memiliki kapasitas lebih dari 22 ribu sambungan rumah (SR). "Tapi itu tadi kembali lagi kepada keinginan masyarakat, bagaimana permintaan mereka mau menggunakannya atau tidak," ujarnya.

Secara ideal, untuk kota sebesar Palembang sebenarnya membutuhkan beberapa IPAL lagi, karena yang saat ini sedang dibangun baru percontohan saja dan itu juga mengcover beberapa wilayah saja, seperti kawasan Jl Merdeka. "Jadi bukan semua wilayah Kota Palembang, sebab kapasitas yang ada belum dapat mengcover semua wilayah Kota Palembang yang terbilang besar," tukasnya. Baca juga : Ada Bansos Rp2 Juta untuk Anak SMA, Syaratnya.. Baca juga : Proyek Strategis PSEL Telan Rp2,1 T

Direktur Utama (Dirut) Perumda Tirta Musi, Andi Wijaya, mengatakan, untuk IPAL nantinya akan dikelola oleh Perumda Tirta Musi. "Maret ini sudah conditioning dan tarif juga sudah ada konsultan yang mengerjakan dan kini sedang diajukan," pungkasnya. (tin/fad)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan