Ketua PSMTI Kurmin Halim Open House, Tokoh Tionghoa Bagi Angpao
PALEMBANG,KORANSUMEKS.COM - Ketua PSMTI (Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia) Sumsel, Kurmin Halim melakukan open house dalam rangka Imlek, Minggu 22 Januari 2023.
Sejumlah rekan, tokoh masyarakat hingga pejabat datang kerumah Ketua PSMTI tersebut. Makanan khas Imlek seperti kue keranjang tersaji disana.
Ketua PSMTI Sumsel, Kurmin Halim SH mengungkapkan, Imlek ini bukan perayaan keagamaan, namun lebih ke tradisi bisa dilakukan oleh semua orang yang keturunan Tionghoa. Ketua PSMTI Sumsel mengatakan,dirinya biasanya digelar dengan melakukan cia tok melibatkan seluruh anggota keluarga. " Imlek ini tidak berbeda dengan tahun lalu, saya dan keluarga biasanya gelar cia tok dengan keluarga. Selama Cia Tok tadi, biasanya kita ngobrol dengan semua keluarga terkait aktifitas keseharian," katanya. Baca juga : Kue Keranjang, Kue Khas Imlek yang Dianggap Bawa Simbol Kebahagiaan Baca juga : Rayakan Imlek, Kim Jong Un Lubuklinggau Lakukan Ritual Ini "Intinya ini tradisi baik yang dirayakan setiap tahun. Jadi siapapun mereka yang keturunan Tionghoa bisa rayakan Imlek, karena ini merupakan tradisi dan bukan perayaan keagamaan," tambah Ketua PSMTI itu. Memang, kata Ketua PSMTI Sumsel, perayaan Imlek menjadi momen yang ditunggu-tunggu warga keturunan Tionghoa di manapun saja berada. Untuk menyemarakkan serta memeriahkan perayaan Imlek tersebut disertai berbagai tradisi yang ada. Di Indonesia, tradisi Imlek yang hingga kini masih terus dilakukan meliputi, kumpul keluarga, berbagi angpau serta pertunjukan barongsai. Tidak hanya itu saja, pada saat malam pergantian tahun keluarga tersebut jua melakukan makan bersama di rumah atau restoran dengan keluarga besar. Di Indonesia sendiri, tradisi Imlek juga disesuaikan dengan daerah tersebut yang masyarakatnya juga merayakan Imlek tersebut. Baca juga : Lima Festival Besar Budaya Tionghoa, Wihara Dharmakirti Ikut Gelar Festival Dongzhi Baca juga : Perketat Pengamanan Tempat Ibadah Setiap daerah memiliki tradisi Imlek yang berbeda-beda. Namun tujuannya tidak lain untuk mendekatkan semua keluarga satu dengan yang lain. Salah satu yang pasti dilakukan yakni gelar makan bersama atau Cia tok. "Dimana bagi yang memiliki uang lebih, mereka akan melakukannya di restoran. Akan tetapi bagi yang uangnya terbatas, ini biasanya makan bersama di rumah dengan dihadiri seluruh keluarga yang juga diutamakan keluarga yang paling tua," ungkap Tokoh Tionghoa Sumsel, Tjik Harun. Tidak hanya itu saja, untuk menunya sendiri, dikatakan Tjik Harun, di saat cia tok ini juga sarat makna dan juga harapan untuk satu tahun ke depan. Semisal mie dan semacamnya yang melambangkan panjang umur. Kendati demikian, seiring perjalanan waktu, di saat ini cia tok tidak hanya dilakukan di rumah dengan berkumpul bersama keluarga. Namun juga melakukannya di hotel ataupun restoran yang sajikan menu cia tok tersebut. Baca juga : Wihara Dharmakirti Jalankan Ritual 1.000 Pelita Imlek, Maknanya Sangat Mendalam Baca juga : Ada Bansos Rp2 Juta untuk Anak SMA, Syaratnya.. " Cia tok ini biasanya dilakukan sesaat sebelum mendekati tengah malam. Di saat menjelang tengah malam, warga ini akan menuju ke tempat ibadah di daerahnya masing-masing bertujuan untuk sembahyang tersebut. Setelah itu, semua keluarga tadi akan menuju ke rumah kerabat yang paling tua ini untuk bersilaturahmi," jelasnya. (afi)