https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Krakatau Steel Bina UMKM Baduy Hingga Sejahtera

Banyak warga Baduy menjadi perajin-pedagang dan sebagian besar mendapat permodalan serta pembinaan dari Krakatau Steel. “Alhamdulillah termasuk saya. Ini sama sekali bukan settingan, tapi kisah nyata. Dulu sistem permodalannya berkelompok, saya juga sempat ikut kelompak sekitar tahun 1990-an. Kami dibina dari dulu hingga sudah beranak cucu,” ujar Medi.

Dikatakan, masyarakat Baduy membutuhkan modal untuk meningkatkan produksi dan usaha. “Memang ada bank, tapi kantornya jauh, susah aksesnya. Kita juga kadang tidak tahu persyaratan mau minjam uang, agunannya apa. Kalau KS, orangnya jemput bola ke sini. Mau setor angsuran juga tak perlu kemana-mana, petugasnya datang. Terasa banget pengabdian KS buat orang Baduy,” paparnya.

Karena itu pihaknya berharap kepedulian Krakatau Steel jangan sampai tersendat atau berhenti. “Masih banyak yang butuh uluran tangan KS, apalagi saya menjadi koordinatornya. Warga Baduy kalau butuh modal ngomong ke saya, termasuk beberapa pemilik warung atau kios. Bahkan belum ada program pun mereka sudah menyerahkan berkas persyaratannya, lalu hampir setiap hari menanyakan kabar,” tutur Medi.

Ada mitra binaan yang sudah lunas mau masuk lagi, atau yang belum jadi mitra binaan sama sekali. “Seperti Kang Amir itu ponaan saya. Berkat KS, produk kain tenunnya sampai ke luar negeri atau Amerika. Ia dibina KS sejak dari ayahnya, lalu usahanya menurun ke dia,” imbuhnya. Kini kerajinan Baduy tak hanya dirasakan masyarakat lokal atau pengunjung luar kota maupun turis asing, tapi sampai orang nomor satu di negeri ini.

“Presiden Joko Widodo mengenakan baju adat Baduy pada saat pidato kenegaraan memperingati HUT Kemerdekaan RI tahun 2021 lalu. Ini buat kami bangga karena baju adat dipakai kepala negara,” terangnya. Selain menjual ke para wisatawan yang datang, kata Medi, kerajinan Baduy juga dipasarkan via online didukung jasa ekspedisi yang masuk Desa Kanekes. Tapi pihaknya meminta Krakatau Steel tak henti membantu memasarkan produk kerajinan Baduy lewat pameran atau bazar UMKM, dan lain sebagainya.

“Ekonomi terasa meningkat, masyarakat Baduy sejahtera. Saya senang kami dikenal seluruh nusantara hingga mancanegara, bahkan kita pernah diliput TV luar negeri dari beberapa negara seperti Jepang,” tegasnya. Kendati begitu, masyarakat Baduy tetap mempertahankan alam, budaya, dan adat istiadat. Seperti pepatah Suku Baduy yang tertulis di tugu selamat datang, “Lojor teu beunang dipotong, pendek teu beunang disambung”.

Maksudnya dari dulu segitu, sekarang pun harus tetap segitu. Tidak boleh dilebihi atau dikurangi. “Jika dulu tidak ada bangunan, sekarang juga tidak boleh. Dulu tidak ada listrik, sekarang juga tidak boleh,” terang Medi. Makanya pemukiman warga Kanekes ini masih mempertahankan rumah adat asli, tidak ada bangunan bertembok atau berkaca. “Semua rumah full dari kayu, bambu, dan beratap ijuk atau rumbia,” tutupnya.

Krakatau Steel sendiri menyadari UMKM memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Data Kementerian Koperasi dan UMKM menunjukan jumlah UMKM di Indonesia kini mencapai 64 juta unit usaha atau 99 persen dari total pelaku usaha yang ada. Dari jumlah itu, UMKM mampu menyerap hampir 116 juta tenaga kerja dan berkontribusi 58 persen bagi PDB (product domestik bruto) nasional.

“Karena itu kami sangat mendukung pengembangan UMKM melalui pemberian modal dan pelatihan sebagai bentuk konkret komitmen Kementerian BUMN dan BUMN dalam mendukung tumbuh kembangnya UMKM di Indonesia,” ujar Direktur Utama Krakatau Steel, Purwono Widodo dalam keterangan resmi. Seperti halnya pelaku UMKM masyarakat adat Baduy yang telah dibina puluhan tahun.

Menurutnya, UMKM mitra binaan dan BUMN dapat saling menguatkan pertumbuhan perekonomian Tanah Air. Apalagi produk UMKM Indonesia punya potensi yang besar memenuhi pasar dalam negeri maupun pasar ekspor termasuk dari sektor kerajinan.

Diketahui program TJSL Krakatau Steel menyasar 2 program utama, yakni pendanaan UMK (PUMK) dan bantuan sosial (bina lingkungan). Di 2021, PUMK berfokus pada 6 sektor usaha, yaitu industri, jasa, perdagangan, perikanan, pertanian, dan peternakan. Adapun realisasinya mencapai Rp4 miliar.

Untuk bantuan sosial meliputi bantuan korban bencana alam, korban pandemi Covid-19 dan kesehatan, pendidikan, dan pelatihan UMK senilai Rp2,32 miliar. Di 2022, sesuai arahan Kementerian BUMN, Perseroan lebih memprioritaskan program PUMK pada kegiatan pembinaan UMK, collecting piutang mitra, dan penyelesaian Setoran Tanpa Identitas (STI), sehingga Perseroan tidak melakukan penyaluran. Bina lingkungannya ada bedah rumah di Kecamatan Citangkil dan Purwakarta, Kota Cilegon, pembinaan UMK melalui pelatihan rintisan usaha berbasis logam, serta pembangunan icon branding “Selamat Datang di Saba Budaya Baduy”.

Sementara tahun ini (2023), Kratakau Steel sudah merealisasikan program TJSL berupa serah terima rumah layak huni di Purwakarta dengan target 100 unit rumah dapat dibedah, menyalurkan beasiswa dan iuran BPJS kepada siswa dan guru-guru PB Mathla’ul Anwar, pembagian seribu paket sembako murah kepada masyarakat Cilegon, serta mengikutsertakan 25 pelaku UMKM unggulan pada pelatihan Sertifikasi TKDN (tingkat komponen dalam negeri) dan pemberian dukungan permodalan bagi UMKM.

“Semua program ini seperti amanat Kementerian BUMN pada PER-6/MBU/09/2022 yang menyatakan bahwa kegiatan TJSL agar mengutamakan bidang pendidikan, lingkungan, dan pengembangan UMKM,” tandas Purwono. Nah, seiring moncernya kinerja Perseroan, alokasi anggaran program TJSL pun akan terus ditingkatkan pada tahun-tahun berikutnya.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Krakatau Steel, Tardi menambahkan pada Kuartal I 2023, pihaknya mencatat pendapatan sebesar US$ 689,8 juta, naik 2,05 persen dibanding Kuartal I 2022 sebesar US$ 675,9 juta. “Keberhasilan ini karena Krakatau Steel mampu menaikkan volume penjualan baja 10,31 persen menjadi 611.000 ton dari sebelumnya 554.000 ton di tengah harga pasar baja yang masih cukup tertekan,” cetusnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan