Menguak Sejarah Perpindahan Ibu Kota Sumsel yang Terlupakan, Saksi Bisu Perjuangan Gerilya Kemerdekaan RI

Menguak Sejarah Perpindahan Ibu Kota Sumsel yang Terlupakan, Saksi Bisu Perjuangan Gerilya Kemerdekaan RI LUBUKLINGGAU, SUMATERAEKSPRES.ID - Kisah menarik dari masa lalu Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mencatat sejarah perpindahan ibu kota dari Palembang ke kota Lubuklinggau di masa kepemimpinan Gubernur Sumsel, Dr. AK Gani. Museum Perjuangan Subkos Garuda Sumbagsel di pusat kota Lubuklinggau menjadi saksi bisu dari periode bersejarah tersebut. Museum ini menjadi tempat penyimpanan sejarah perjuangan revolusi saat pejuang mempertahankan kemerdekaan RI di wilayah Sumatera bagian Selatan antara tahun 1945 hingga 1949. Di halaman masjid Agung Kota Lubuklinggau, yang dulunya merupakan lapangan merdeka, Dr. AK Gani memimpin pasukan perjuangannya. BACA JUGA : Ambergris, Jejak Aroma Kuno yang Terus Hidup dalam Industri Parfum Museum Garuda di kota Lubuklinggau kini menjadi museum khusus perjuangan revolusi karena di sinilah strategi empat keresidenan. Yakni Karesidenan Lampung, Karesidenan Bengkulu, Jambi, dan Palembang, yang rencanya akan menghadapi agresi Belanda I dan II. Dr. AK Gani sendiri adalah seorang pahlawan nasional, pejuang, dokter, politisi, birokrat, artis, serta koordinator pembentukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) Sumatera. Ia diangkat sebagai Gubernur Militer dan Gubernur Provinsi Sumatera Selatan menggantikan M. Hasan, dan berperan penting dalam memimpin rakyat Sumbagsel dalam gerilya melawan penjajah. Masyarakat Lubuklinggau bangga dengan warisan sejarah perjuangan revolusi kemerdekaan yang kental di kota mereka. BACA JUGA : Melangkah ke Masa Lampau, Temuan Batu Megalitikum Mengungkap Peradaban Kuno di Air Puar Ahmad, seorang warga Lubuklinggau, menuturkan bahwa jejak sejarah seperti lapangan merdeka, Museum Garuda, dan tempat-tempat lain menjadi bukti sejarah berharga. Ketika Sumsel menjadi Sumbagsel, Lubuklinggau merupakan basis utama dengan beragam kegiatan administrasi, pemerintahan, ekonomi, dan pengaturan strategi perang. Dulu, ada banyak pasukan dengan nama-nama yang menggambarkan semangat juang mereka, seperti Garuda Merah, Garuda Hitam, Garuda Putih, dan Garuda Emas.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan