4,8 Juta Penduduk Indonesia Pernah Cicip Narkoba
PALEMBANG – Peredaran gelap narkoba, menjadi masalah yang serius tidak hanya di Indonesia. Tapi juga seluruh dunia. Mengalami permasalahan yang sama, mengenai penyalahgunaan narkoba. “Dari data yang saya lihat di internet, menurut Kepala BNN RI, Komjen Pol Petrus Reinhard Golose, angka penyalahgunaan narkoba di Indonesia masih sangat memprihatinkan di kalangan masyarakat,” ucap Kapolda Sumsel Irjen Pol A Rachmad Wibowo SIK, Selasa (25/7). Itu dikatakannya saat membuka Forum Group Discussion (FGD) di The Sultan Convention Center, Jl SM Mansyur, Kecamatan IB I, Palembang, kemarin. Berdasarkan data Indonesia Drugs Report 2022 Pusat Penelitian Data dan Informasi Badan Narkotika Nasional (BNN) RI pada 2019, prevalensinya sebesar 1,80 persen.
Lalu 2021 menjadi sekitar 1,95 persen atau naik 0,15 persen. “Total dari rentang usia 15-64 tahun, ada sekitar 4,8 juta penduduk desa dan kota di Indonesia pernah memakai narkoba,” jelasnya. Angka itu meningkat dari tahun sebelumnya, sekitar 4,5 juta penduduk.Pada peta rawan narkotika, ada total 8.002 kawasan. Angka ini sudah turun dari tahun sebelumnya yang mencapai 8.691 kawasan.
“Untuk wilayah kita (Sumsel) dari sekian juta penduduk, secara nasional kita menempati peringat kedua dalam penyalahgunaan atau penyalahgunaan narkoba,” ucapnya.BACA JUGA : Transformasi Gandeng Negara Asean Sehingga dengan adanya FGD dengan peserta pelajar ini, dapat mengatasi permasalahan ini dari sejak dini. Bahkan mengenal bahaya narkoba di wilayah Sumsel.
“Mari kita bersama-sama memerangi narkoba dan stop penyalahgunaannya. Sehingga Sumsel akan aman dan masyarakat terbebas dari narkoba,” ajaknya.Selaku penyelenggara, Direktur Binmas Polda Sumsel Kombes Pol Sofyan Hidayat SIK MM, menjelaskan tema FGD ini bahaya penyalahgunaan narkoba dan kenakalan remaja untuk mewujudkan Harkamtibmas yang kondusif menuju Pemilu Damai 2024.