https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Kalah Saing, Minim Murid

*Pikirkan Nasib Swasta, Batasi Kuota Sekolah Negeri

*Dewan Pendidikan Sudah Komunikasi Disdik

SUMSEL, SUMATERAEKSPRES.ID - Sekolah kekurangan murid. Tak hanya swasta, tapi juga dialami sekolah negeri.

Masalah ini masih saja terjadi di Sumsel. Misalnya di OKU Selatan, Lubuklinggau, OKU, bahkan Palembang.

Di OKU Selatan, misalnya SD Negeri (SDN) 15, Kelurahan Pasar (Simpang Pendagan), Kecamatan Muaradua.

Untuk tahun ajaran baru 2023-2024 ini, nyaris tak dapat murid. “Kami hanya dapat 8 siswa,” ungkap Kepala SDN 15, Kornelis  SPd.

Pada Kabupaten OKU Selatan, total ada 170 SDN dan swasta. Kejadian ini sebenarnya bukan baru tahun ini.

“Beberapa tahun yang lalu, juga pernah hanya 9 siswa,” jelasnya. Padahal, kawasan SD tersebut padat penduduk.

Kemudian berlaku juga sistem zonasi. “Tapi tetap saja kami tidak dapat siswa,” cetusnya.

Sebagai kepala sekolah, Kornelis berharap warga bisa menyekolahkan putra-putrinya di SDN 15. BACA JUGA : Alhamdulillah, Menpan RB Pastikan Penerimaan PPPK Jadi Prioritas September Nanti, Berikut Kuota dan Penjelasannya

Sementara, Kepala Disdik OKU Selatan, Beni Suhendro SH MM dan Kabid Pembina SD, Rosita S Pd tidak merespon telepon dan pesan singkat dari koran ini.

Di Kota Lubuklinggau, salah satu sekolah yang dapat minim murid pada tahun ajaran baru ini yakni SMA Negeri 7 Lubuklinggau.

“Siswa tamat tahun ini 47 orang. dapat hanya 26 orang. Tidak imbang,” kata Kepala SMA Negeri 7 Lubuklinggau, Agustunizar.

Padahal, SMA ini punya 21 lokal/ruang kelas. “Yang terisi hanya 5 ruang saja. Itu untuk siswa kelas X hingga kelas XII," tambahnya.

Kata Agustunizar, setiap tahun jumlah siswa di SMA Negeri 7 Lubuklinggau terus berkurang. "Tiga atau empat tahun lalu siswa masuk bisa mencapai 4 lokal. Satu rombel itu 36 siswa," jelasnya.

Menurutnya, banyak sekolah lain melanggar aturan Mendikbud. Menerima siswa melebihi kuota yang ditetapkan.

"Bahkan ada sekolah malah menambah sampai 4 rombel. Kalau banyak sekolah yang melebihi kuota, kami tidak kebagian lagi murid," keluhnya.

Sementara dana bos dicairkan berdasarkan jumlah siswa. Karena sedikit murid, BOS juga berkurang. Kita berharap sekolah lain taat aturan lah.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan