Tiba-Tiba Drop, Tak Ada Sakit
Editor: dedesumeks
|
Selasa , 18 Jul 2023 - 19:48
Jemaah ke-36 Embarkasi Palembang yang Meninggal
PALEMBANG -SUMATERAEKSPRES.ID - Jumlah jemaah haji embarkasi Palembang yang meninggal di Tanah Suci terus bertambah. Total sudah 36 orang. Sebanyak 30 orang dari Sumsel dan 6 dari Bangka Belitung. “Rinciannya, 32 jemaah meninggal di Tanah Suci dan 4 di embarkasi/debarkasi,” kata Humas Kanwil Kemenag Sumsel, Qudus, kemarin. Yang terbaru, jemah dari Musi Rawas (Mura), H Pulung Suharyo. Almarhum tergabung dalam kloter 19. Meninggal dunia, Minggu (17/7), pukul 06.49 Waktu Arab Saudi (WAS).“Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun. Telah meninggal dunia jemaah Haji PLM 19 asal Musi Rawas a.n H.Pulung Suharyo Martajaya, No Porsi : 600107775, Nomor Paspor : E2547419. Di RS KING FAISAL .Informasi kami terima dari RS King Faisal pukul 06.49.Semoga almarhum husnul khatimah diampuni semua kesalahannya dilipatgandakan amal ibadahnya, menjadi haji yang mabrur, ditempatkan oleh Allah SWT di surga-Nya. Ketua Kloter 19 PLM, Mohamad Ali: Maktab 28 Hotel 505 lt.11.no kamar 1113.”
“Kita berdoa semoga semua jemaah jemaah Sumsel bisa pulang dalam kondisi sehat walafiat. Untuk besok (hari ini) sore, jemaah kloter 11 yang tiba,” bebernya.Kabar duka meninggalnya H Pulung dibenarkan oleh Kasi Haji dan Umrah Kemenag Kabupaten Mura, Asror. “Ya betul. Almarhum merupakan mantan kepala desa G2 Dwijaya. Terakhir menjabat 2020. Berangkat haji bersama istrinya,” bebernya. Jajaran Kemenag Mura mendapat informasi meninggalnya almarhum H Pulung sekitar pukul 12.00 WIB. Informasinya, 10 menit sebelum meninggal, H Pulung masih melaksanakan salat subuh di Hotel 505 lantai 11 Nomor 1113. Tiba-tiba, kondisinya drop. “Oleh petugas kesehatan langsung dibawa ke rumah sakit. Ternyata semakin drop dan akhirnya meninggal dunia,” ungkapnya. Selama ini, H Pulung mengikuti semua rangkaian ibadah haji dengan baik. Tercatat tidak ada riwayat bawaan. H Pulung merupakan jemaah kedua dari Mura yang meninggal. Sebelumnya ada H Timbul Mangun Rejo (61), jemaah kloter 19 juga. Warga Kecamatan BTS Ulu, Mura. Meninggal di Mekah, 3 Juli lalu. Almarhum meninggal secara mendadak karena sakit. Malam sebelumnya, H Timbul yang sedang istirahat di kamar hotel merasa tidak enak badan. Lalu dibawa ke RS King Faisal. Meninggal dunia 3 Juli, sekitar pukul 05.00 WAS.
“Kemungkinan almarhum meninggal karena serangan jantung,” ujar Ali. Almarhum telah menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah haji. Sementara itu, jemaah haji kloter 20 asal OKI yang hilang, H Idun Rohim hingga kemarin masih belum ditemukan juga.Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief mengatakan, petugas telah menyebar dan masih terus lakukan pencarian pada wilayah yang lebih luas. " Semoga ini juga bisa segera ketemu," katanya. Semua tempat disisir untuk menemukan keberadaan H Idun. Termasuk mendatangi kembali tempat-tempat dan rumah sakit. Hingga ke kamar-kemar jenazah. Hilangnya H Idun sejak usai khutbah wukuf, 27 Juni lalu. Saat itu, dia terlihat keluar tenda, lalu menuju kamar mandi. Sejak itulah, ia tak kembali ke tenda. Hingga Senin (17/7), jumlah jemaah haji Indonesia yang meninggal sebanyak 652 orang. Tercatat, merupakan kematian kedua tertinggi setelah 2017 lalu dengan total 658 jemaah. (*/lid/mh)