Sumsel Layak Jadi Provinsi Percontohan Penanganan Stunting

*Sukses Gelar Perhelatan Harganas Ke 30

Wakil Presiden Republik Indonesia K. H. Ma'ruf Amin meresmikan Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke 30 di Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan, Kamis (6/7/2023). Harganas ke 30 diperingati dengan berbagai rangkaian kegiatan di antaranya Temu Mupen Jawa Sumatera, Pameran Gelar Dagang UPPKA, Gerakan Kembali Ke Meja Makan, Peninjauan Kampung KB Rimba Balai, dan Puncak Peringatan Harganas yang dihadiri Wapres RI, Kepala BKKBN RI Kepala BKKBN Dr. (HC) dr. Hasto Wardoyo Sp.OG (K) beserta jajaran, Gubernur Sumsel H Herman Deru dan para Gubernur Se-Indonesia, para bupati dan walikota se Indonesia serta peserta dari seluruh provinsi. Dalam sambutan Wapres K. H. Ma'ruf Amin meminta agar angka stunting pada Tahun 2024 mendatang turun menjadi 14 persen.
"Stunting mencapai angka 21,6 persen," kata Wapres RI, Maaruf Amin.
Sehingga untuk menurunkan angka stunting mencapai 14 persen, masih ada waktu sekitar dua tahun. Diakuinya angka stunting pada 2022 lalu telah mengalami penurunan sekitar 2,8 persen, kendati belum tercapai (target) 3,8 persen. Wapres mengucapkan terima kasih banyak kepada BKKBN, Kemenkes Republik Indonesia sehingga angka stunting turun. Sementara itu, Kepala BKKBN Republik Indonesia, Dr.(HC) dr.Hasto Wardoyo,Sp.OG (K) mengatakan kalau pemerintah memberikan amanat kepada BKKBN menjaga pertumbuhan penduduk seimbang, dan mewujudkan keluarga yang berkualitas didalam ada percepatan penurunan stunting, sehingga pada Harganas ke 30 ini dengan mengusung tema Menuju Keluarga Bebas Stunting Untuk Indonesia Maju. BACA JUGA : Target Stunting 14 Persen Lebih lanjut dirinya menerangkan ideal pernikahan itu usia 20 tahun sampai 35 tahun, jika diatas itu dikhawatirkan resiko anak menjadi stunting. Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengatakan ditunjuknya Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumsel sebagai tuan rumah ada kriterianya salah satunya apresiasi pemerintah pusat kepada Sumsel yang telah menurunkan angka stunting dari 24,8 persen menjadi 18,6 persen. (Adv)      

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan